PRIMA-P adalah singkatan dari program ini, dan pendekatan program ini memadukan pendekatan yang dikembangkan oleh program REDIP(*1) dan SISTTEMS(*2) yang telah dilaksanakan oleh JICA lebih dahulu. Pada saat ini pendekatan yang dikembangkan REDIP diterapkan oleh Departmen Pendidikan Nasional dengan sebutan resmi PSBM (Pengembangan Sekolah Berbasis Masyarakat). Sedangkan pendekatan SISTTEMS adalah “Lesson Study”. Masing-masing pendekatan yang dikembangkan oleh REDIP dan SISTTEMS dapat meningkatkan pendidikan lanjutan tingkat pertama secara efektif dan tepat dengan berkesinambungan pada administrasi pendidikan Indonesia terpaut era desentralisasi. Kedua pendekatan tersebut ini akan dijelaskan di bawah ini.
*1 REDIP adalah singkatan dari Regional Education Development and Improvement Program (Program Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Daerah). REDIP merupakan program kerjasama teknis antara Departmen Pendidikan Nasional dan JICA dengan/pada jangka waktu 1999 sampai dengan 2008.
*2 SISTTEMS (Strengthening In-Service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior Secondary Level : Pelatihan Penguatan Pelayanan Pendidikan Bidang Matematika dan Sains di tingkat Sekolah Menengah Pertama) pula merupakan program kerjasama antara Departmen Pendidikan Nasional dan JICA. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pengajaran melalui Lesson Study system guru saling belajar yang diterapkan di Jepang. Dimulai 2006 dan berakhir 2008.
Walaupun lokasi target terbatas, REDIP menunjukkan bahwa model peningkatan sekolah dengan partisipasi masyarakat dapat meningkatkan pendidikan Sekolah Menegah Pertama di Indonesia secara efektif. Sebab dari tahap awal REDIP dirancang sesuai dengan tiga strategi pokok Departmen Pendidikan Nasional.
Strategi-strategi tersebut dilaksanakan dalam program REDIP dan dapat berhasil secara efektif. Ini berarti model REDIP dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendidikan lanjutan tingkat pertama dan menunjukkan efek positif strategi pokok pemerintah tersebut.
Ciri-ciri REDIP adalah proses yang sangat sederhana seperti yang digambarkan pada Bagan 1. Berikut ringkasannya.
Bagan 1 Proses REDIP
Proses REDIP sangat sederhana dan jelas agar tidak membuat seluruh pihak yang terlibat menjadi bingung dengan segala persyaratan yang rumit. Oleh karena itu, REDIP tidak hendak mempersulit sekolah dan TPK yang terlibat. Bahkan sekolah dan TPK didorong untuk mengambil inisiatif dan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan peningkatan pendidikan mereka sendiri. Selain itu diharapkan mereka dapat “belajar melalui praktek” (learning by doing) lebih disbanding menerima teori-teori yang abstrak.
Di samping itu, REDIP adalah program yang sederhana dan menyeluruh. Sekolah dan kecamatan diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan peningkatan sekolah/pendidikan sesuai dengan kebutuhan atau prioritas mereka sendiri. Hal tersebut memudahkan peningkatan akses, mutu, dan manajemen pendidikan secara bersamaan meskipun melalui penerapan sebuah model yang sangat sederhana. Inilah alasan mengapa REDIP disambut baik oleh stakeholder dari berbagai lapisan.
Alasan REDIP diterima baik adalah selain sederhana, juga karena lima prinsip dasar yang dapat diterapkan dengan tepat.