Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2010-04-30

Pelatihan Fasilitator MGMP Ke-5 di Pulau Jawa

Tahun ke-2 PELITA sudah dimulai di Bulan Maret, dan Pelatihan Fasilitator MGMP ke-5 di 3 kabupaten sasaran (Sumedang, Bantul, dan Pasuruan) di Pulau Jawa telah dilaksanakan di bulan April lalu. Sejak Pelatihan Fasilitator ke-3, JICA meminta sekolah untuk menunjuk guru model yang sama pada hari pertama dan kedua pelatihan sehingga guru tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya di hari ke-2 berdasarkan hasil diskusi pada sesi refleksi hari ke-1. hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran di antara para guru bahwa membuka-kelas (open-class) bukanlah sesuatu yang dipersiapkan secara istimewa, namun Lesson Study dimaksudkan supaya para guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mereka sehari-hari dengan melaksanakan refleksi. Jadi, para guru yang membuka kelas diharapkan menjadi lebih baik di hari ke-2, dan tak diragukan lagi, ini menjadi tekanan yang besar bagi mereka, apalagi diamati oleh banyak rekan-rekan guru lainnya. Meski mereka berada di bawah tekanan, para guru tersebut dengan sungguh-sungguh mendengarkan opini-opini yang disampaikan selama refleksi, dan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di esok harinya.

Pada pelatihan Fasilitator ke-5, mata pelajaran yang ditampilkan adalah fisika. Mari kita lihat bersama kelas yang dibuka di Kabupaten Sumedang.

Di SMPN 4 Sumedang, tema pembelajarannya adalah mengenai sifat cahaya. Guru menerapkan metode jigsaw untuk kelas ini. Para siswa dibagi menjadi 10 kelompok, dan masing-masing kelompok mengerjakan satu dari 5 eksperimen yang dijelaskan di bawah ini. Mereka diharapkan dapat memahami hasil-hasil dari ke 5 eksperimen tersebut di akhir pembelajaran dengan menyimak presentasi mengenai hasil-hasil percobaan oleh kelompok lain.

PhotoKelas hari ke-2 di Bantul. Karena penjelasan yang diberikan guru semakin baik berkat saran-saran ketika refleksi, para siswa dapat menemukan fakta bahwa “Sudut datang = Sudut Pantul” melalui eksperimen

[Eksperimen 1]
Menyorotkan lampu senter ke sebuah bola ping-pong. Apa yang akan terlihat pada kertas di belakangnya? Mengapa hal ini terjadi? (Cahaya terhalang oleh benda)

[Eksperimen 2]
Taruh 3 keping CD sejajar. Bagaimanakah cahayanya? Apa yang kamu ketahui dari fenomena ini? (Cahaya bergerak lurus)

[Eksperimen 3]
Sorotkan senter pada sebuah cermin dan kertas perak/timah. Bagaimanakah cahayanya? (Pemantulan dan pemantulan baur)

[Eksperimen 4]
Taruh sebatang pensil dalam gelas yang berisi air. Bagaimana pensil tersebut terlihat, dan mengapa? (Pembiasan)

[Eksperimen 5]
Sinari sebuah cermin dan ukur sudut pantulnya. Apakah hubungan antara sudut datang dan sudut pantul? (Sudut datang = Sudut Pantul)

Bertolak belakang dengan harapan guru, para siswa tidak tertarik untuk mendengarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh kelompok lain, dan karenanya mereka tidak bisa belajar dari kelompok lain. Selain itu, karena eksperimen 1 dan 4 terlalu mudah, banyak siswa yang dengan cepat menyelesaikan percobaan tersebut dan membuang waktu menunggu siswa yang lain selesai tanpa melakukan apapun. Hal ini dikemukakan di dalam refleksi oleh para guru yang mengamati kelas tersebut. Ahli JICA menyarankan supaya di hari ke-2, sebaiknya guru cukup mendemonstrasikan sendiri percobaan 1 sampai 4 kepada para siswa karena keempat eksperimen ini relatif mudah dipahami dan tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk eksperimen ini. Kemudian, semua kelompok dapat diminta untuk melaksanakan eksperimen 5. Keesokan harinya, guru menunjukkan 4 eksperimen tersebut kepada para siswa dan siswa dapat berkonsentrasi pada eksperimen 5. meski guru menghabiskan waktu yang lebih lama dari perkiraan untuk mendemonstrasikan 4 eksperimen tersebut, kali ini siswa dapat menangkap hasil-hasil dari 5 eksperimen.

PhotoPara siswa SMPN 4 Sumedang sedang menyimak penjelasan gurunya

PhotoSiswa sedang mendiskusikan definisi “Kalor” di Pasuruan. Dua siswa terkucil dari diskusi yang dilakukan teman-temannya

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency