Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2010-06-15

Workshop Evaluasi Pertama di Wilayah Sasaran Baru Lesson Study

Di daerah sasaran baru Lesson Study, sudah satu tahun lamanya sejak mereka pertama kalinya memulai kegiatan LS ini. Workshop Evaluasi ke-1 dilaksanakan di masing-masing wilayah untuk berbagi informasi tentang tingkat kehadiran peserta, perkembangan, dan permasalahan sejak mereka memulai Lesson Study melalui wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Lokakarya tersebut dihadiri oleh para perwakilan (biasanya fasilitator) dari tiap Home Base (satu kelompok yang terdiri dari 10-20 sekolah yang berdekatan yang berkumpul untuk mengadakan MGMP), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas sekolah, Widyaiswara LPMP (Lembaga penjamin Mutu Pendidikan), para dosen dari universitas rekanan, Widyaiswara Balai Diklat (Balai Pendidikan dan Pelatihan tingkat Provinsi, Kemenag), Kemenag Provinsi, dan Kemenag Kabupaten/Kota.

Para perwakilan dari tiap Home Base mempresentasikan perubahan dalam tingkat partisipasi MGMP, kemajuan yang dicapai sejak mereka melaksanakan kegiatan LS, dan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi. Kemajuan yang sama yang dicapai oleh semua daerah adalah: “kolegialitas di antara para guru telah berkembang dan mereka menjadi lebih terbuka untuk menerima masukan dari rekan-rekan guru lainnya”, “para guru sudah mulai terbiasa membuka kelas dan ada semakin banyak guru yang menawarkan diri untuk membuka kelasnya”, “Hubungan antara guru dan kepala sekolah menjadi semakin erat”, “kemampuan untuk merencanakan pembelajaran semakin meningkat”, “para guru sudah mulai dapat melakukan observasi secara cermat ketika open-class”, “para siswa menjadi terbiasa diobservasi”, dan “para siswa menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan kelompok dan presentasi di kelas”. Tampaknya para guru kini memiliki kepercayaan diri dan profesionalisme mereka meningkat pesat dalam waktu 1 tahun.

Namun, ada juga beberapa permasalahan. Semua partisipan sependapat bahwa guru-guru dari sekolah swasta, terutama madrasah swasta, bisa dikatakan hampir tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan MGMP. Hal ini dikarenakan sekolah-sekolah swasta tersebut biasanya memiliki guru dalam jumlah terbatas, dan mereka masih harus mengajar bahkan di hari MGMP, atau bahkan banyak di antara mereka yang mengajar di lebih dari 1 sekolah. Permasalahan lainnya adalah mengenai biaya transportasi. Di Kabupaten Minahasa Utara, lokasi sekolah tersebar luas dan ada beberapa sekolah yang terletak di kepulauan. Jadi, biaya transportasi yang mereka butuhkan relatif lebih besar dibandingkan daerah lain, karena itu sulit bagi masing-masing sekolah untuk menyediakan biaya transportasi bagi guru-gurunya untuk mengikuti kegiatan MGMP.

Para Ahli JICA sempat merasa khawatir kalau guru-guru harus memberikan presentasi di hadapan banyak peserta lokakarya mereka hanya akan menyampaikan presentasi secara diplomatis. Namun, kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Para guru ternyata secara terus terang menyajikan opini-opini mereka, seperti “sangat sulit bagi sekolah untuk menyediakan semua biaya transportasi. Apakah Dinas dapat memberikan lebih banyak bantuan finansial?”, dan “mereka yang seharusnya ditugaskan untuk monitoring MGMP seperti WI LPMP, dosen universitas, dan WI Balai Diklat ternyata jarang menghadiri MGMP kami. Apa yang terjadi?” Workshop tersebut menjadi sebuah kesempatan yang bagus untuk berbagi permasalahan dengan semua pihak terkait dan, pada kesempatan itu, juga dibahas beberapa alternatif solusi.

Berinspirasi oleh motivasi yang tinggi dan harapan besar dari para guru dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terhadap Lesson Study, Tim Ahli JICA juga menegaskan kembali tanggung jawab mereka untuk memberikan dukungan kepada mereka sehingga upaya-upaya mereka dapat membuahkan hasil berupa peningkatan mutu pembelajaran. Peningkatan frekuensi monitoring dan kapasitas supervisi oleh para WI LPMP, dosen universitas, dan WI Balai Diklat juga merupakan sebuah permasalahan tersendiri, dan diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah Widyaiswara yang benar-benar memahami Lesson Study.

PhotoGambar 1: Presentasi oleh perwakilan Home Base 2 di Minahasa Utara.

PhotoGambar 2: Upacara pembukaan Lokakarya Evaluasi di Kota Banjarbaru.

PhotoGambar 3: Presentasi oleh perwakilan Home Base 4 di Kota Padang.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency