Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2010-06-30

Pelatihan Counterpart di Jepang (Tahun ke-2)

GambarPeserta pelatihan bersama siswa SMP Saidaiji

Pelatihan counterpart PELITA di tahun ke 2 telah diselenggarakan di Jepang dari 12 Juni  - 26 Juni. Tujuannya adalah 1) untuk belajar mengenai strategi dan manajemen sekolah dari kantor administrasi pendidikan di Jepang, 2) untuk memahami pentingnya LS dengan latar belakang sejarah dan budayanya serta dari sudut pandang teoritis pendidikan, dan 3) untuk memahami bagaimana melaksanakan kegiatan LS dan dampak yang telah dihasilkannya terhadap mutu pendidikan melalui pengamatan pelaksanaan LS di Jepang. 21 peserta, yaitu kepala sekolah, pejabat pemerintah daerah, guru dan widyaiswara yang dipilih dari 6 wilayah sasaran, pejabat Direktorat Tendik, Kemdiknas dan pejabat Kementerian Agama mengikuti pelatihan tersebut.

Selama 2 minggu, para peserta mendapatkan ceramah tentang sistem pendidikan di Jepang, perbedaan antara LS di Jepang dan di Indonesia, bagaimana Lesson Study dilaksanakan di Jepang, dan sebagainya. Mereka juga mengunjungi kantor administrasi pendidikan untuk membahas sistem administrasi pendidikan dan melakukan kunjungan sekolah ke SD, SMP dan SMA untuk mengamati pembelajaran.

GambarDiskusi dengan Prof. Manabu Sato di Universitas Tokyo

Peserta di tahun ini memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam melaksanakan kegiatan Lesson Study di Indonesia sebelum diundang ke Jepang. Mereka sudah sangat memahami Lesson Study dan permasalahan-permasalahan apa yang ada di Indonesia atau di sekolah mereka masing-masing. Dengan demikian, diskusinya berlangsung cukup mendalam karena beberapa guru menanyakan tentang alur dan desain pembelajaran yang konkret untuk benar-benar dapat melaksanakan pembelajaran yang baik. Misalnya, di salah satu sekolah yang dikunjungi, SMP Saidaiji di Okayama. , Bapak Tahak, seorang kepala sekolah dari kabupaten Pasuruan, menanyakan pertanyaan sebagai berikut "Apakah ada guru yang menentang open-class? Apakah mengalami hambatan atau kebosanan? Jika ya, bagaimana mengatasinya?" Kepala Sekolah dari SMP Saidaiji menjawab bahwa walaupun beberapa guru masih belum memahami dengan jelas bagaimana melaksanakan Lesson Study, tapi tidak seorangpun yang menentang Lesson Study, dan mereka tidak bermasalah dengan kebosanan.  Beliau mengatakan bahwa kolegialitas yang terjalin di antara guru mengurangi kesulitan tersebut, dan sangat penting untuk membuka kelas setiap hari daripada membuka kelas sebagai sebuah event akbar. Dengan mempelajari pembelajaran dan kegiatan Lesson Study di Jepang, peserta mendapatkan gambaran bagaimana mengadakan refleksi dan bagaimana meningkatkan kegiatan Lesson Study, serta kembali ke Indonesia dengan diliputi kepuasan.

Seluruh peserta yang kembali ke daerah asal mereka berkoordinasi secara aktif dengan para fasilitator, kepala sekolah, universitas dan Dinas P&K. Mereka memegang peranan kunci untuk kelancaran pelaksanaan program ini. Tim Ahli JICA berharap mereka terus melanjutkan kerja keras mereka.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency