Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Project News

2012-07-04

Presentasi Hasil Pelatihan Counterpart di Jepang

Tim Counterpart PRIMA Kesehatan berkunjung ke Jepang untuk mengikuti pelatihan Counterpart sebagai proses pengenalan dan pembelajaran dalam mengembangkan program-program yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman peningkatan kesehatan di Jepang. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 29 Mei – 9 Juni 2012 ini diikuti oleh 17 peserta. Sekembali dari Jepang, peserta pelatihan dari Pemerintah Provinsi dan 3 Kabupaten target mempresentasikan tentang Pengalaman dan Rencana Tindak lanjutnya pada Pertemuan Presentasi Hasil Pelatihan. Pada pertemuan ini, peserta memaparkan hasil pembelajaran dan pengalaman yang didapat selama di Jepang.

Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2012 yang bertempat di Ruang Baruga Sayang, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Pertemuan ini dihadiri oleh 35 orang, yang terdiri dari Peserta Pelatihan, Counterpart PRIMA Kesehatan dan Tim Proyek PRIMA Kesehatan. Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Ms. Ayumi Kawara selaku Koordinator Proyek PRIMA Kesehatan Fase 2.

Dari Counterpart Pemerintah Provinsi, Drs. Haryamin, Apt.M.Kes (Kasie, Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Prov.Sulsel) mengawali presentasinya dengan menyampaikan poin-poin penting pembelajaran di Jepang diantaranya : Sistem kesehatan masyarakat di Jepang terintegrasi dengan sangat baik dan lebih mengutamakan aspek promotif dan preventif; Fungsi kelembagaan pemerintah dan kelembagaan masyarakat dimaksimalkan; Pendidikan Perilaku Hidup Sehat dimulai sejak usia sekolah; Pembagian tugas dan fungsi terkait petugas kesehatan sangat tegas dan jelas; dan Masyarakat Desa mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan medis yang berkualitas. Terkait dengan penjelasan tersebut, rencana tindak lanjutnya adalah Memperkuat integrasi sistem kesehatan masyarakat di Provinsi Sulsel melalui pembentukan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; Kegiatan PRIMA Kesehatan akan dijadikan model pemberdayaan masyarakat desa di 21 Kab/Kota lainnya ; selain itu akan memperhatikan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), serta usulan Membuat Kebijakan Standarisasi Kesehatan Lingkungan Sekolah yang berupa Peraturan Gubernur(Pergub).

Setelah itu, presentasi dari Counterpart pemerintah kabupaten. Dimulai presentasi dari Kabupaten Barru yang disampaikan oleh drg. M.Asri Tahir, M.Kes, (Sekretaris Dinkes. Kab. Barru). Sebagai fokus tindak lanjut nya adalah melakukan penguatan-penguatan pada sistem yang sudah ada yaitu Penataan peran dan fungsi Puskesmas, kami akan coba kembangkan Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat terintegrasi dengan program PRIMA Kesehatan.

Presentasi selanjutnya adalah presentasi dari Tim Kabupaten Bulukumba yang disampaikan oleh H.M.Alwi,SKM.M.Kes (Kabid. Kesling dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Kab.Bulukumba). Beberapa poin yang dipaparkan sebagai rencana tindak lanjutnya adalah Penguatan Implementasi PHBS di semua tatanan dan mulai dari sejak anak2 ; Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak secara komprehensif dan terintegrasi diimplementasikan secara konsisten; Penguatan Kegiatan PHN dengan melibatkan dan bekerjasama lintas Program terutama Program Desa /Kelurahan Siaga aktif; dan Pengembangan Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah yang mengarah pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan daya tahan tubuh siswa.

Presentasi terakhir dari Tim Kabupaten Wajo disampaikan oleh Drg. Nur Asri Idrus,M.Kes (Kabid. Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kab.Wajo). Rencana Tindak Lanjut dalam kaitan PRIMA Kesehatan Fase 2 adalah mendukung pelaksanaan PRIMA Kesehatan Fase 2 dengan peningkatan koordinasi antara Stakeholder terkait dan dukungan lainnya (kebijakan dan rekomendasi); Mengoptimalkan fungsi Puskesmas dan Kecamatan sebagai unit pelaksana yang bersentuhan langsung dengan masyarakat; Mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PRIMA Kesehatan.

Dalam presentasi juga ditampilkan foto-foto mengenai kegiatan di Jepang seperti pameran tentang upaya promotif preventif dan kegiatan pemeriksaan bayi di Hokken Centre, Klinik Desa Kitaiiki, Kegiatan makan siang di sekolah, Kegiatan Kominkan dimana ibu-ibu rumah tangga diajak menulis kaligrafi huruf Kanji.

Setelah presentasi tersebut, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang dimoderatori oleh Ir. Musran A. Muchsin,M.Si. (Kasubag Program BPMPDK Prov.Sulsel). Komentar singkat dari dr.H.A. Mappatoba, DTAS mengatakan bahwa kata kuncinya adalah kunjungan ke Jepang sebagai Lesson Learned yang dapat dan diambil sebagai Best Practice, serta diadopsi sesuai kondisi lokal. " Banyak hal yang kita pelajari dari Jepang tak sebatas berteori. Sistem yang ada di Jepang, ada sama kita. Melalui praktik-praktik yang baik, Mari kita mulai dari hal yang kecil namun memiliki dampak yang besar," ungkapnya.

Komentar dari Drg. Rarit Gempari sebagai peserta dari Pemerintah Pusat mengemukakan bahwa pembelajaran kita dari pelatihan ini hanya sebagai awal saja untuk mempelajari lebih dalam promosi kesehatan di Jepang. Sedangkan komentar dari Ibu Rustin Hermina(Ditjen PMD, Kemendagri RI) mengucapkan terimakasih kepada JICA, pelayanan kesehatan sebagai modal dasar yang sangat berharga dan bermanfaat sekali.

Sesi terakhir, Ms. Ayumi Kawara menutup pertemuan ini sekaligus mengapresiasikan bahwa pertemuan ini sangat mengesankan dari presentasi-presentasi tentang pembelajaran, pengalaman maupun rencana tindak lanjut ke depan Beliau berharap agar hasil dari pertemuan ini dapat disampaikan pada tingkat kabupaten dan dapat diterapkan di kabupaten masing-masing.

Photo

Photo


Photo

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency