Kegiatan-kegiatan yang utama digambarkan sebagai berikut.
Presentasi Kerangka Kerja dasar
Peserta dalam sosialisasi
Setiap Tim Implementasi Kabupaten dan Konsultan Lapangan mulai melaksanakan sosialisasi pada dua kecamatan target untuk siklus pertama PHCI dalam rangka memperkenalkan PRIMA Kesehatan dan mengfasilitasi pembentukan tim PHCI Desa/Kecamatan.
Dalam kesempatan ini, disampaikan dengan jelas bahwa kesungguhan dan "rasa memiliki" masyarakat setempat merupakan kunci utama kesuksesan program ini. Selain itu, digarisbawahi juga bahwa PRIMA Kesehatan merupakan program: (a) untuk pemberdayaan masyarakat, dan (b) untuk kegiatan promosi dan pencegahan yang dilaksanakan atas inisiatif dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pengobatan penyakit yang membutuhkan obat-obatan atau layanan tenaga kesehatan tidak dimasukkan dalam program ini.
Establish Desa/ Kecamatan PHCI Team and Socialization
Pelatihan para pelatih untuk Tim Implementasi Kabupaten dilaksanakan dari tanggal 2-6 Juli di BAPELKES, Makassar. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mempelajari cara melaksanakan dan mengelola kegiatan PRIMA Kesehatan. Setelah kegiatan pelatihan ini Tim Implementasi Kabupaten dapat memulai penyelenggaraan lokakarya pelatihan untuk Tim PHCI Desa/Kecamatan.
Dalam kegiatan ini Tim Ahli JICA berfungsi sebagai pelatih, sedangkan Tim Implementasi Kabupaten sebagai peserta, menempatkan diri mereka sebagai anggota Tim PHCI. Isi pelatihan berupa "Simulasi Lokakarya Tim PHCI" berdasarkan "Modul Perencanaan" dan "Petunjuk Pelaksanaan" untuk Tim PHCI. Apabila dalam pelaksanaan ditemui adanya permasalahan dalam modul/petunjuk pelaksanaan, maka modul dan petunjuk pelaksanaan tersebut akan direvisi segera setelah TOT. Seluruh Konsultan Lapangan juga ikut dalam pelatihan ini.
Program 3 hari TOTuntuk perwakilan Tim PHCI Desa/Kecamatan
Sambutan oleh Dr. Muhadir KADINKES Sulsel
Sesi oleh Bapak Kawahara Ketua Tim PRIMA Kes.
Bapak Ricky Djodjobo, Field Operation Advisor PRIMA Kes.
Sesi Studi Kasus oleh Ibu Sato
Kelompok kerja 1
Kelompok kerja 2
Kelompok kerja 3
Kelompok kerja 4
Presentasi Singkat
Analisis Masalah 1
Analisis Masalah 2
Latihan penentuan prioritas dan perencanaan
Semua peserta berpendapat bahwa Model PRIMA ini cukup unik karena dibangun berdasarkan proses pembelajaran aktif lewat penglibatan kerja kelompok yang aktif dan praktis. Hal lain yang menonjol adalah bahwa "pelatih" tidak perlu bertindak sebagai "guru" namun sebagai fasilitator yang berfungsi memudahkan peserta untuk berpikir, menulis, dan berbicara sebanyak mungkin.
Untuk pelaksanaan lokakarya di tingkat kecamatan/desa, peserta TOT mengajukan beberapa pemikiran berikut ini:
Pemikiran tersebut dimasukkan dalam acuan pelaksanaan lokakarya pelatihan yang diselenggarakan oleh tim kabupaten untuk perwakilan tim PHCI desa/kelurahan seperti berikut ini.
Tim PHCI kecamatan dan desa/kelurahan (Tugas Program [23]-1) Berdasarkan apa yang dipelajari dalam TOT, Tim Implementasi Kabupaten akan menyelenggarakan lokakarya pelatihan untuk perwakilan Tim PHCI Desa/Kecamatan. Lokakarya Pelatihan ini diselenggarakan di setiap kecamatan target seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Untuk kasus Tanasitolo yang terdiri dari 19 desa, jumlah yang dua kali lebih banyak dibandingkan kecamatan lainnya, Tim PHCI Desa/Kecamatan dibagi ke dalam dua sub-kelompok dan lokakarya diselenggarakan selama dua kali.
Lokakarya ini bertujuan untuk melatih perwakilan Tim PHCI untuk mempelajari cara membuat rencana dan proposal kegiatan PHCI mereka sendiri. Pelatihan dirancang untuk menjadi "lokakarya yang melibatkan partisipasi aktif peserta (hands-on)" dimana peserta diminta membuat perencanaan dan proposal awal. Pada akhir lokakarya, peserta diminta untuk membawa pulang rencana dan proposal awal ini ke desa mereka dan menyelenggarakan lokakarya sendiri untuk semua anggota PHCI di desa mereka. Dalam lokakarya di tingkat desa ini, seluruh Tim PHCI akan merampungkan rencana dan proposal tersebut untuk kemudian diserahkan kepada Tim Implementasi Kabupaten. Batas akhir penyerahan proposal ditetapkan 15 Agustus 2007.
Lokakarya di Tanete Rilau, Kabupaten Barru
Lokakarya di Barru, Kabupaten Barru
Lokakarya di Tanasitolo, Kabupaten Wajo
Lokakarya di Belawa, Kabupaten Wajo
Lokakarya di Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba
Lokakarya di Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba
Perwakilan Tim PHCI yang berpartisipasi dalam Lokakarya untuk Perwakilan Tim PHCI, harus melaksanakan lokakarya di desa mereka dan menjelaskan mengenai perencanaan dan proposal PHCI. Kemudian, Tim PHCI akan merampungkan rencana dan proposal PHCI awal yang telah dibuat dalam lokakarya sebelumnya. Oleh sebab itu, pendapat seluruh anggota Tim PHCI perlu didengar dan revisi terhadap versi awal perencanaan dan proposal perlu dilakukan. Seluruh rencana dan proposal akhir akan diserahkan kepada Tim Implementasi Kabupaten pada tanggal 15 Agustus 2007. Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan akan membantu tim PHCI untuk mempersiapkan rencana dan proposal tersebut.
Rencana dan proposal yang diserahkan, pertama-tama akan dinilai oleh Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan. Setelah disetujui oleh Tim Kabupaten, seluruh rencana dan proposal diserahkan kepada Tim Ahli JICA di Makassar paling lambat tanggal 22 Agustus 2007.
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Petunjuk Pelaksanaan, Tim Ahli JICA memeriksa seluruh rencana dan proposal setelah dinilai oleh Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan. Rencana dan proposal yang tidak memiliki kendala disetujui pada tanggal 30 Agustus 2007. Berdasarkan proposal yang telah disetujui tersebut, Tim Ahli JICA menandatangani kontrak pelaksanaan dengan masing-masing Tim PHCI. Kemudian, dana kegiatan dari pihak Pemerintah Jepang ini ditransfer langsung Tim Ahli JICA ke rekening Tim PHCI seperti yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan.
Kegiatan | Jumlah | Persentase | |
---|---|---|---|
1 | Kegiatan Posyandu (Pelatihan Kader, perbaikan fasilitas, kegiatan IPK, kampanye, perlombaan) | 99 | 26.0% |
2 | Kegiatan sanitasi dan lingkungan higenis (Penyuluhan mengenai kebersihan, pembangunan dan perbaikan jamban keluarga dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah) | 77 | 20.2% |
3 | Kegiatan Nutrisi(Pembagian makanan bayi, susu bubuk, kegiatan yang berkaitan dengan gizi, kelas memasak) | 70 | 18.4% |
4 | Kegiatan air bersih(Perbaikan sumur) | 35 | 9.2% |
5 | Kegiatan kesehatan sekolah(Perawatan gigi, kegiatan IPK) | 25 | 6.6% |
6 | 6) Kegiatan pencegahan penyakit (Demam berdarah, Tuberkolosis, HIV/AIDS) | 25 | 6.6% |
7 | Kesejahteraan(Dana Melahirkan, Asuransi Kesehatan) | 7 | 1.8% |
8 | Lainnya(Kampanye yang berhubungan dengan kesehatan) | 43 | 11.2% |
Total | 381 | 100.0% |
IPK:Informasi, Pendidikan dan Komunikasi