Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Kegiatan Program

Membentuk Tim PHCI Desa/ Kecamatan dan Sosialisasi (Tugas Program[18],[19],[ [20])

Kegiatan-kegiatan yang utama digambarkan sebagai berikut.

photoPresentasi Kerangka Kerja dasar

photoPeserta dalam sosialisasi

Setiap Tim Implementasi Kabupaten dan Konsultan Lapangan mulai melaksanakan sosialisasi pada dua kecamatan target untuk siklus pertama PHCI dalam rangka memperkenalkan PRIMA Kesehatan dan mengfasilitasi pembentukan tim PHCI Desa/Kecamatan.

Dalam kesempatan ini, disampaikan dengan jelas bahwa kesungguhan dan "rasa memiliki" masyarakat setempat merupakan kunci utama kesuksesan program ini. Selain itu, digarisbawahi juga bahwa PRIMA Kesehatan merupakan program: (a) untuk pemberdayaan masyarakat, dan (b) untuk kegiatan promosi dan pencegahan yang dilaksanakan atas inisiatif dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pengobatan penyakit yang membutuhkan obat-obatan atau layanan tenaga kesehatan tidak dimasukkan dalam program ini.

Pelatihan untuk Pelatih (TOT) untuk Tim Implementasi Kabupaten (Tugas Program [22])

photoEstablish Desa/ Kecamatan PHCI Team and Socialization

Pelatihan para pelatih untuk Tim Implementasi Kabupaten dilaksanakan dari tanggal 2-6 Juli di BAPELKES, Makassar. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mempelajari cara melaksanakan dan mengelola kegiatan PRIMA Kesehatan. Setelah kegiatan pelatihan ini Tim Implementasi Kabupaten dapat memulai penyelenggaraan lokakarya pelatihan untuk Tim PHCI Desa/Kecamatan.

Dalam kegiatan ini Tim Ahli JICA berfungsi sebagai pelatih, sedangkan Tim Implementasi Kabupaten sebagai peserta, menempatkan diri mereka sebagai anggota Tim PHCI. Isi pelatihan berupa "Simulasi Lokakarya Tim PHCI" berdasarkan "Modul Perencanaan" dan "Petunjuk Pelaksanaan" untuk Tim PHCI. Apabila dalam pelaksanaan ditemui adanya permasalahan dalam modul/petunjuk pelaksanaan, maka modul dan petunjuk pelaksanaan tersebut akan direvisi segera setelah TOT. Seluruh Konsultan Lapangan juga ikut dalam pelatihan ini.

  • Judul:Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers) untuk Tim Implementasi Kabupaten
  • Waktu:2-6 Juli 2007
  • Tempat:BAPELKES, Makassar
  • Pelatih:Tim Ahli JICA, Field Operation Advisor (Penasehat Operasional Lapangan)
  • Peserta:Perwakilan Tim Implementasi Kabupaten, Tim Konsultan Lapangan
  • Durasi:5 hari
  • Materi:(lihat prgram di bawah ini)

Program of TOT for District Implementation Team
Program 3 hari TOTuntuk perwakilan Tim PHCI Desa/Kecamatan

photoSambutan oleh Dr. Muhadir KADINKES Sulsel

photoSesi oleh Bapak Kawahara Ketua Tim PRIMA Kes.

photoBapak Ricky Djodjobo, Field Operation Advisor PRIMA Kes.

photoSesi Studi Kasus oleh Ibu Sato

photoKelompok kerja 1

photoKelompok kerja 2

photoKelompok kerja 3

photoKelompok kerja 4

photoPresentasi Singkat

photoAnalisis Masalah 1

photoAnalisis Masalah 2

photoLatihan penentuan prioritas dan perencanaan


Semua peserta berpendapat bahwa Model PRIMA ini cukup unik karena dibangun berdasarkan proses pembelajaran aktif lewat penglibatan kerja kelompok yang aktif dan praktis. Hal lain yang menonjol adalah bahwa "pelatih" tidak perlu bertindak sebagai "guru" namun sebagai fasilitator yang berfungsi memudahkan peserta untuk berpikir, menulis, dan berbicara sebanyak mungkin.

Untuk pelaksanaan lokakarya di tingkat kecamatan/desa, peserta TOT mengajukan beberapa pemikiran berikut ini:

  • Konsep indikator yang digunakan untuk mengevaluasi dampak kegiatan perlu dijelaskan kepada Tim PHCI di tingkat desa secara sederhana dan semudah mungkin agar setiap orang dapat mengerti.
  • Lokakarya selama 5 hari dianggap terlalu panjang untuk masyarakat desa
  • Analisa masalah dengan menggunakan pohon masalah mungkin akan sedikit sulit dimengerti oleh masyarakat desa.
  • Akan lebih baik apabila ada contoh-contoh kegiatan, setidaknya untuk mempermudah fasilitator memberikan ide konkrit kepada masyarakat tentang apa yang dapat mereka lakukan.

Pemikiran tersebut dimasukkan dalam acuan pelaksanaan lokakarya pelatihan yang diselenggarakan oleh tim kabupaten untuk perwakilan tim PHCI desa/kelurahan seperti berikut ini.

  • Fasilitator diharapkan lebih fokus pada ide dasar evaluasi daripada formalitas teknis indikator. Yang penting untuk dimengerti peserta adalah bahwa mereka perlu mengevaluasi apakah kegiatan mereka efektif atau tidak dan seefektif apa kegiatan yang mereka lakukan.
  • Lokakarya untuk Tim PHCI Desa dirancang untuk 3 hari pelaksanaan.
  • Analisa permasalahan menggunakan pohon masalah tidak diharapkan menghasilkan pohon masalah yang tersusun rapi dan teratur. Yang penting untuk dipahami adalah bahwa satu permasalahan biasanya disebabkan oleh pertalian beberapa hal dari berbagai penyebab berbeda. Oleh karena itu kadang-kadang diperlukan kombinasi beberapa kegiatan yang berbeda untuk mengatasi satu permasalahan.
  • Akan dibuat buku teks tambahan tentang "Studi Kasus". Hal ini "diperuntukkan hanya untuk para fasilitator" agar dapat digunakan pada tahapan program seperti saat ini. Sebaiknya buku ini tidak dibagikan kepada Tim PHCI agar mereka memiliki kebebasan penuh dalam mengembangkan ide kegiatan.

Lokakarya pelatihan yang diselenggarakan oleh tim kabupaten bagi perwakilan Tim PHCI kecamatan dan desa/kelurahan (Tugas Program [23-1])

Tim PHCI kecamatan dan desa/kelurahan (Tugas Program [23]-1) Berdasarkan apa yang dipelajari dalam TOT, Tim Implementasi Kabupaten akan menyelenggarakan lokakarya pelatihan untuk perwakilan Tim PHCI Desa/Kecamatan. Lokakarya Pelatihan ini diselenggarakan di setiap kecamatan target seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Untuk kasus Tanasitolo yang terdiri dari 19 desa, jumlah yang dua kali lebih banyak dibandingkan kecamatan lainnya, Tim PHCI Desa/Kecamatan dibagi ke dalam dua sub-kelompok dan lokakarya diselenggarakan selama dua kali.

Schedule

Lokakarya ini bertujuan untuk melatih perwakilan Tim PHCI untuk mempelajari cara membuat rencana dan proposal kegiatan PHCI mereka sendiri. Pelatihan dirancang untuk menjadi "lokakarya yang melibatkan partisipasi aktif peserta (hands-on)" dimana peserta diminta membuat perencanaan dan proposal awal. Pada akhir lokakarya, peserta diminta untuk membawa pulang rencana dan proposal awal ini ke desa mereka dan menyelenggarakan lokakarya sendiri untuk semua anggota PHCI di desa mereka. Dalam lokakarya di tingkat desa ini, seluruh Tim PHCI akan merampungkan rencana dan proposal tersebut untuk kemudian diserahkan kepada Tim Implementasi Kabupaten. Batas akhir penyerahan proposal ditetapkan 15 Agustus 2007.

  • Judul:Lokakarya untuk Tim PHCI Desa/Kecamatan
  • Waktu:Juli 2007
  • Tempat:Kecamatan target
  • Pelatih:Tim Implementasi Kabupaten, Konsultan Lapangan
  • Peserta:Perwakilan Tim PHCI Kecamatan dan Desa
  • Durasi:3 hari
  • Subject: Lihat "Program".

Program 3 hari TOTuntuk perwakilan Tim PHCI Desa/Kecamatan

Lokakarya oleh Tim PHCI kecamatan/masyarakat untuk persiapan rencana aksi dan proposal kegiatan (Tugas Program [23-2])

photoLokakarya di Tanete Rilau, Kabupaten Barru

photoLokakarya di Barru, Kabupaten Barru

photoLokakarya di Tanasitolo, Kabupaten Wajo

photoLokakarya di Belawa, Kabupaten Wajo

photoLokakarya di Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba

photoLokakarya di Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba


Perwakilan Tim PHCI yang berpartisipasi dalam Lokakarya untuk Perwakilan Tim PHCI, harus melaksanakan lokakarya di desa mereka dan menjelaskan mengenai perencanaan dan proposal PHCI. Kemudian, Tim PHCI akan merampungkan rencana dan proposal PHCI awal yang telah dibuat dalam lokakarya sebelumnya. Oleh sebab itu, pendapat seluruh anggota Tim PHCI perlu didengar dan revisi terhadap versi awal perencanaan dan proposal perlu dilakukan. Seluruh rencana dan proposal akhir akan diserahkan kepada Tim Implementasi Kabupaten pada tanggal 15 Agustus 2007. Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan akan membantu tim PHCI untuk mempersiapkan rencana dan proposal tersebut.

Rencana dan proposal yang diserahkan, pertama-tama akan dinilai oleh Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan. Setelah disetujui oleh Tim Kabupaten, seluruh rencana dan proposal diserahkan kepada Tim Ahli JICA di Makassar paling lambat tanggal 22 Agustus 2007.

Evaluasi Proposal (Tugas Program [23-3])

Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Petunjuk Pelaksanaan, Tim Ahli JICA memeriksa seluruh rencana dan proposal setelah dinilai oleh Tim Kabupaten dan Konsultan Lapangan. Rencana dan proposal yang tidak memiliki kendala disetujui pada tanggal 30 Agustus 2007. Berdasarkan proposal yang telah disetujui tersebut, Tim Ahli JICA menandatangani kontrak pelaksanaan dengan masing-masing Tim PHCI. Kemudian, dana kegiatan dari pihak Pemerintah Jepang ini ditransfer langsung Tim Ahli JICA ke rekening Tim PHCI seperti yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan.

Kegiatan Utama PHCI yang diusulkan Tim PHCI di tahun 2007

KegiatanJumlahPersentase
1Kegiatan Posyandu (Pelatihan Kader, perbaikan fasilitas, kegiatan IPK, kampanye, perlombaan)9926.0%
2Kegiatan sanitasi dan lingkungan higenis (Penyuluhan mengenai kebersihan, pembangunan dan perbaikan jamban keluarga dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah)7720.2%
3Kegiatan Nutrisi(Pembagian makanan bayi, susu bubuk, kegiatan yang berkaitan dengan gizi, kelas memasak)7018.4%
4Kegiatan air bersih(Perbaikan sumur)359.2%
5Kegiatan kesehatan sekolah(Perawatan gigi, kegiatan IPK)256.6%
66) Kegiatan pencegahan penyakit
(Demam berdarah, Tuberkolosis, HIV/AIDS)
256.6%
7Kesejahteraan(Dana Melahirkan, Asuransi Kesehatan)71.8%
8Lainnya(Kampanye yang berhubungan dengan kesehatan)4311.2%
Total
381100.0%

IPK:Informasi, Pendidikan dan Komunikasi

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency