Berita Proyek

Mengunjungi waduk alami sungai Niyodo akibat bencana 1707.

Pada tanggal 27 Januari, Bp. Hariyono Utomo, kepala Sabo Technical centre, Direktorat Jenderal Sumber daya air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Bapak Edy, kepala Bakesbang (Badan perlindungan masyarakat), di Kabupaten Jember, yang tergabung didalam counterpart training melakukan kunjungan dinas kepada Mr. Issei Ishii, direktur departemen teknik sipil di gedung pemerintahan Provinsi kochi. Setelah itu mereka mendengarkan pengarahan tentang "Mikrotopografi sebagai fenomena pertanda terjadinya longsor" oleh Prof Katuo Sasahara, Universitas Kochi. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab dari training sebelumnya mengenai waduk alami.

Pada saat siang hari, mereka mengunjungi lokasi waduk alami yang berlokasi di Sungai niyodo (Kota Ochi, Provinsi Kochi ). Waduk ini terbentuk akibat gempa bumi Hoei nankai pada tahun 1707. Pada saat melalukan investigasi dan mendengar penjelasan dari masyarakat sekitar dapat diasumsikan bahwa sungai ini dapat menghambat laju aliran air selama 4 hari dan akhirnya mencapai ketinggian air sekitar 18 meter dan mengakibatkan bencana di kota Ino, wilayah hilir sungai Nihodo.

Selain itu mereka juga mengunjungi wilayah waduk alami yang berlokasi di jalur 33 dalam training sebelumnya, yang diperkenalkan di dalam perkulihan Sasahara. Para peserta training melihat lokasi dengan penuh ketertarikan, karena lokasi longsor berada di dalam lokasi renovasi seperti adanya pengerjaan mortar dan pengerjaan lain. Selain itu juga batu-batu besar ditutupi oleh jaring dan pengerjaan untuk menahan jaring tersebut masih dalam proses.

Pada saat ini, para peserta training sangat kedinginan akibat cuaca dingin yang mencapai 0 ℃ yang sangat jarang terjadi di daerah Kochi.