Berita Proyek

Pemaparan oleh Prof.Sasahara, Universitas Kochi (27 Januari)

Pada tanggal 2 Februari, Bp. Hariyono utomo Kepala Sabo technical centre, Direktorat Jenderal Sumber Daya air, Kementerian Pekerjaan umum, dan Bp. Edy, kepala Bakesbang (Badan perlindungan Masyarakat) di Kabupaten Jember yang tergabung di dalam counterpart training menghadiri presentasi dan mereview kegiatan pelatihan Banjir bandang di Kantor pusat JICA.

Peserta training menyampaikan tanggapan mereka mengenai kegiatan training yang telah dilakukan sejak bulan Januari, sebagai berikut:

• Indonesia memiliki tingkatan di dalam penanganan bencana dan renovasi setelah terjadi bencana, bagaimanapun juga persiapan yang telah dilakukan di Jepang sebelum terjadi bencana juga memiliki peranan yang penting.
• Di Indonesia, peranan pengalokasian diantara pusat, propinsi dan institusi lokal, masih tidak terlihat jelas dan alur komunikasi serta informasi yang disampaikan masih belum terorganisir dengan baik. Hal ini sangat sulit untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan dengan menggunakan sistem yang sudah terintegrasi tanpa harus mengakibatkan beban yang lebih besar bagi semua pihak yang terkait.
• Khususnya, tindakan pencegahan bencana harian yang telah dilakukan oleh masyarakat lokal sangat penting pada saat terjadi bencana. Kita akan mengetahui lebih banyak mengenai informasi terkait bencana dengan saling bertukar pikiran antara pemerintah dan masyarakat setempat.
• Di Indonesia juga akan diadakan Workshop Internasional terkait dengan metode untuk mengurangi bencana vulkanik yang yang telah dialami oleh Jepang pada tahun 2003 di kota Fujiyoshida , Provinsi Yamanashi. Hal ini sangat penting terutama untuk saling berbagi informasi, tidak hanya mengenai tindakan pemerintah tetapi juga tindakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat didalam usaha pencegahan bencana.

Para peserta training terlihat sangat antusias dengan diadakannya training ini karena mereka selama ini mengalami kesulitan di dalam mengalokasikan peranan mereka di dalam penanganan bencana dan membangun jalur pencegahan bencana. Mereka juga memberikan apresiasi mereka kepada pihak-pihak yang terkait baik dari organisasi maupun masyarakat yang telah menyelenggarakan training tersebut.