Berita Proyek

Pembukaan acara perayaan ulang tahun (Dari kiri, Dr. Amron, Direktur Jenderal Sumbaer Daya Air, Bp. Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Sudjawardi, Rektor Universitas Gadjah Mada, Mr. KOHARA, Perwakilan Kantor JICA Indonesia dan Mr. HARA, Direktur Institut Sabo Internasional, Japan sabo Association)

"Seminar Nasional Penanganan Aliran Sedimen dan Dies Natalis 10 Program Pendidikan Bencana di Magister Pengelolaan Bencana Alam Fakultas Teknik UGM" diadakan pada tanggal 12-13 September di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sebagai bagian dari proyek pengelolan bencana terkait sedimen (ISDM) dalam kurun waktu 2001-2006 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada, Kementerian Pekerjaan Umum, dan JICA.

Pada tanggal 12 September, terdapat pemaparan mengenai Proyek pengelolaan bencana terkait sedimen untuk Banjir bandang di dalam acara pembukaan perayaan ulang tahun MPBA. Mr. Toshiyasu UENO Tenaga ahli JICA memperkenalkan beberapa kegiatan proyek dan memberikan pemaparan mengenai pengelolaan bencana banjir bandang secara terpadu. Sebagai tambahan, disana juga terdapat pemaparan mengenai metode sebagai prediksi terhadap bencana yang dipicu oleh longsor dalam catastrophic oleh Dr. Taro UCHIDA, Peneliti Senior untuk Divisi Sabo, Institut Nasional untuk pengelolaan pertanahan dan infrastruktur (NILIM), staff MLIT yang mengunjungi Indonesia sebagai tenaga ahli jangka pendek dan juga pemaparan mengenai sistem peringatan dini dan sistem evakuasi terkait dengan bencana sedimen oleh Dr. Atsuhiko KINOSHITA, Manager Jaminan Kualitas dan investigasi , kantor sabo Rokko, dinas pembangunan wilayah Kinki, MLIT. Di dalam pelaksanaan pembukaan acara perayaan ulang tahun MPBA yang ke 10, Bapak Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Prof. Sudjawardi, Rektor Universitas Gadjah Mada memberikan pidato pembuka. Mr. Motofumi KOHARA, Perwakilan dari JICA Indonesia dan Mr. Yoshifumi HARA, Penasihat tetap dan Direktur Internasional Sabo, institute Sabo, Japan Sabo Association, memberikan salam pembuka. Direktur Hara menggambarkan di dalam pidatonya bahwa teknologi sabo harus ditingkatkan dengan adanya saling berbagi informasi mengenai bencana antara pemerintah Jepang dan Indonesia. Kemudian, Dr. Mochammad Amron, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, memperkenalkan kreasi dan publikasi dari buku panduan sabo teknik berdasarkan referensi dari beberapa panduan (manual) sebagai hasil dari proyek ISDM.

Pada hari berikutnya, yaitu pada tanggal 13 September, sesi panel pertama dilakukan dibawah arahan Prof. Dr. Budi WignyoSukarto. Terdapat beberapa pemaparan terkait dengan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya Rusak Air oleh Dr. Mochammado Amron, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum; Pengelolaan Aliran Sedimen dan konservasi Sumber Daya Air oleh Ir.Pitoyo Subandrio, Direktur Sungai dan Pantai, Kemeterian Pekerjaan Umum; Peran dan kinerja MPBA dalam Mitigasi Bencana Alam di Indonesia oleh Dr. Darmanto dalam perkuliahan MPBA. Setelah dibawah arahan Bapak Hariyono Utomo, Kepala Sabo Technical Center,ada beberapa pemaparan terkait dengan kapasitas komponen bencana diantaranya oleh Peneliti Mr. Masayuki WATANABE, peneliti dari Institute of Industrial Science, Universitas Tokyo; Mekanisme longsor/ runtuhan oleh Dr. Hiroyuki NAKAMURA, Profesor honorarium Universitas Tokyo fakultas teknologi dan pertanian; serta filosofi dan proses proyek ISDM oleh Fumito WATANABE, Direktur perencanaan dan invesitigasi Sabo Frontier Foundation; dimana pada waktu itu pernah menjabat sebagai kepala penasihat untuk proyek ISDM.Setelah itu terdapat sisi panel dimana terdapat 26 makalah telah dipresentasikan. Mr. UENO Tenaga ahli JICA untuk proyek pengelolaan bencana banjir bandang memberikan pemaparan mengenai metode identifikasi banjir bandang utnuk daerah rawan.

Sekitar 200 peserta termasuk lulusan MPBA, dan juga karyawan dari kantor Kemneterian pekerjaaan Umum drai berbagai wilayah yang ada di Indoneisa dan 10 teknisi Sabo dari Jepang tergabung di dalam seminar. Poster sebagai upaya didalam memperkenalkan pengelolaan bencana banjir bandang telah di pampang di hall gedung tersebut.