Berita Proyek

Rapat Tim Supervisi

Pada tanggal 14 September, rapat tim supervisi untuk manual dan rencana aksi diselenggarakan di ruang rapat Sabo Technical centre, Yogyakarta. Hal ini diadakan dengan tujuan sebagai bentuk rekomendasi atas gabungan tim yang dibuat untuk mengkaji ulang isi dan komposisi untuk finalisasi manual, dan sebagainya. Sebagai tindak lanjut dari diadakannya supporting committee yang telah dilaksanakan pada bulan Juni dan laporan evaluasi akhir proyek.

Di dalam rapat, beberapa pihak dari Kementerian Pekerjaan Umum, Bp. Sudarsono kasubdit penaggulangan bencana, Bp. Hariyono utomo Kepala STC; Bp. Untung , kepala balai sabo; mantan direktur STC yaitu Bp. Mulyanto, Bp. Subarkah dan Bp. Haryono tergabung di dalam rapat ini. Dari Pihak Jepang diantaranya dihadiri oleh Mr. Toshiyasu UENO tenaga ahli JICA; Mr. Keiji YOSHIDA tenaga ahli JICA untuk proyek penanganan bencana banjir bandang; Dr. Taro UCHIDA, Peneliti Senior untuk Divisi Sabo, Institut Nasional untuk pengelolaan pertanahan dan infrastruktur (NILIM); dari MLIT, yang mengunjungi Indonesia sebagai tenaga ahli jangka pendek yaitu Dr. Atsuhiko KINOSHITA, Manager Jaminan Kualitas dan investigasi , kantor sabo Rokko, dinas pembangunan wilayah Kinki, MLIT; dan  Mr. Yoshio TOKUNAGA tenaga ahli JICA untuk untuk pencegahan bencana juga ikut tergabung di dalam rapat ini.

Adapun pembahasan rapat adalah draft manual untuk penelitian banjir bandang di wilayah rawan, manual evakuasi darurat untuk banjir bandang dan rencana aksi dalam rangka meningkatkan kemampuan didalam penanggulangan bencana banjir bandang di seluruh Indoneisa telah dipaparkan di dalam rapat ini. Berdasarkan hal tersebut, isu-isu terkait secara praktis yang telah dibahas seperti adanya perbaikan di dalam judul bahasa Indonesia dan klarifikasi mengenai peranan dari masing-masing organisasi terhadap evakuasi darurat dan saling berbagi saran serta pendapat untuk perbaikan di masa yang akan datang telah dilakukan. Tenaga ahli jangka pendek bahkan telah menyebutkan bahwa kejadian longsor dalam di masa lampau menjadi elemen terpenting ketika kita akan menggali informasi untuk kemungkinan kejadian longsor di daerah rawan.