Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2012-02-27

Penyelanggaraan "Seminar Terakhir"

PhotoJabat tangan setelah penandatangan Masalah Kerjasama (dari kiri Direktur Jenderal Sumber daya Air Dr.Amron, Direktur Jenderal SABO Dr.Minami)

Sebelum diakhirinya projek bulan Maret、sebagai puncaknya diselenggarakan"senminar Terakhir" pada tanggal 27 Pebruari di kementrian pekerjaan umum Jakarta.

Pada saat pembukaan, setelah sambutan dari Direktur Sumber Daya Air Dr.Amron, Kepala Kantor JICA di Indonesia Mr.Motofumi Kohara, diplomat kedutan besar Jepang di Indonesia Mr.Shigeru Ushio, dan Direktur Jenderal SABO kementrian Transportasi dan Tanah Dr. Noriyuki Minami, catatan hal-hal yang dibahas dalam pembicaraan mengenai dukungan pertukaran teknik SABO ditandatangani oleh Dr.Amron selaku Direktur Jenderal Sumber Daya Air dan Dr.Noriyuki Minami selaku Direktur JenderalSABO dari kementrian transportasi dan tanah Jepang. Setelah itu, diserahkan surat pribadi Ketua perkumpulan Jepang Keluarga Sabo (Wakil menteri Rekonsruksi Mr.Tadahiro Matsushita ) oleh Presiden Yayasan Pusat Teknik SABO Mr.Kouichi Kondo kepada mantan Menteri Pekerjaan Umum Mr.Suyono selaku Ketua Ikatan Keluarga Sabo-Indonesia.

Kemudian, dilaksanan presentasi mengenai pandangan hasil projeck dan setelahnya oleh Mr.Toshiyasu Ueno. Dan juga ada perkuliahan dari Kepala Bagian Jaminan Kualitas dan pemeriksaanKantor Pencegahan Erosi daerah pegunungan Shikoku Mr.Youichi Washio dan peserta training senior penelitian tanah longsor dan gunung berapi Balai Penelitianteknik sipil Mr.Tadanori Ishizuka yang dikirim sebagai spesialis dalam jangka pendek. Oleh Mr.Ishizuka dijelaskan mengenai 3 faktor yang digunakan dalam menetapkan tingkat resiko dan ringkasan dari interpretasi microtopografi. Juga dijelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk memastikan dalam pengecekan/survey darurat ketika terjadi bencana tanah longsor yang mengiringi pembentukan bendungan alami. Sebagai contoh bencana tanah longsor di daerah Shikoku, Mr.Washio menekankan bahwa standart peringatan evakuasi dan peta bahaya yang dibuat dan diteliti berdasarkan manual dan pentingnya hal-hal yang tersisa dalam riwayat/sejarah bencana, kalau tidak dimanfaatkan dengan benar-benar dan disebarluaskan di masyarakat, maka tidak ada artinya. Mr. Hariyono Utomo selaku kepala Pusat teknik SABO mengatakan bahwa dengan menggunakan hasil dari projeck ini, menunjukkan pengertian/kesadaran resiko timbulnya bencana tanah longsor dari tempat yang tinggi merupakan langkah pertama dari pengertian/kesadaran itu sendiri.Rencanapencegahan bencana yang telah ada selama ini cenderung untuk penanganan pasca bencana, tetapi berdasarkan manual projeck ini, diusahakan penyebaran secara meluas sistem peringatan di tiap-tiap wilayah/daerah .

Yang terakhir, dilakukan pidato penutupan oleh Mr.Pitoyo selaku Direktur Sungai dan Pantai, Kementerian Pekerjaan Umum, dan disimpulkan bahawa ada tanggung jawab untuk menyebarluaskan projeck ini. Setelah itu semanar berakhir.

Selain itu, sebelum dilakukannya seminar,ada pembicaraan menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto dan Direktur Jenderal SABO Dr.Minami mengenai pemastian kerjasama berkelanjutan setelah ini antara kedua negara yang berkaitan dengan masalah SABO.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency