Berita Proyek

Gempa bumi dengan kekuatan 7.0 skala richter telah mengguncang samudra Hindia, propinsi Jawa barat, pada pukul 14:55 (WIB), pada tanggal 2 September, 2009. Gempa bumi telah mengakibatkan kerusakan besar, terutama di desa Cingkangkareng, Kecamatan Cianjur, seperti terjadinya reruntuhan lereng yang mengakibatkan 60 orang tewas, dan merobohkan banyak bangunan.

Pada tanggal 8 September, 2009, ada 6 anggota termasuk diantaranya Direktur SABO Technical centre, Departemen Pekerjaan umum, dan tenaga ahli JICA, melakukan investigasi lapangan, untuk memahami situasi lebih lanjut mengenai kejadian, khususnya bencana sedimen, yang diakibatkan oleh gempa bumi. Desa Cingkangkareng, yang menjadi tempat peninjauan, berlokasi sekitar 130 kilometer sebelah selatan tenggara kota Jakarta

Hasilnya dapat diketahui bahwa, reruntuhan yang paling besar hanya berpusat di satu tempat. Ada banyak terdapat batu-batu di bahu jalan, di wilayah bencana, namun hal tersebut tidak mengganggu para pengendara yang sedang melintas. Sebagai tambahan, banyak rumah-rumah yang mengalami kehancuran, akibat pergerakan seismic, dimana hal ini tidak dapat diamati pada rute menuju daerah terjadinya bencana di sekitar daerah tempat reruntuhan lereng besar terjadi.

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi bahaya Geologi Indonesia, mengingatkan kepada warga yang tinggal di daerah lokasi terjadinya bencana, akan adanya kemungkinan terjadinya bencana longsor baru, terutama pada musim hujan.

Photo: Batu-batu yang berjatuhan akibat gempa bumi.