2010-09-01
Pada tanggal 1 September 2010, tim PELITA JICA kembali melakukan monitoring ke SMP dan MTs penerima bantuan di Kabupaten Pandeglang. Salah satunya adalah MTs Terpadu Darul Huda Cikoneng.
Di MTs Terpadu Darul Huda Cikoneng, tim monitoring melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, guru dan perwakilan komite sekolah. Sekolah ini berdiri pada tahun 2009 dan baru tahun pertama bergabung dengan PELITA. Sekolah dengan jumlah murid sebanyak 72 siswa (terdiri dari kelas VII dan VIII) tidak memiliki akses transportasi umum menuju sekolah. Walaupun bisa dilalui mobil, tapi jalannya kecil, rusak dan berbukit-bukit. Jika hujan turun, jalan akan tergenang air.
Salah satu kegiatan yang menarik dari sekolah ini adalah kegiatan life skill pembuatan tempe. Ketika tim PELITA monitoring disana sedang ada kegiatan pembuatan tempe. Ternyata tempe memerlukan proses pembuatan yang cukup lama. Proses pembuatan terdiri dari perebusan kacang kedelai, pengupasan, perendaman, inokulasi menggunakan ragi, dan fermentasi. Terpancar semangat dari wajah siswa yang antusias ketika mengerjakan pembuatan tempe tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para siswa mempunyai bekal keterampilan setelah lulus dari SMP/MTs.
Di akhir pertemuan Bapak Iman Ruhmawan mengatakan dengan adanya bantuan PELITA ini, kegiatan keterampilan bisa dilaksanakan. Semoga bantuan ini tidak hanya sampai tahun ini saja. Karena selain mendapatkan dana, pengetahuan mereka dalam membuat proposal maupun laporan keuangan membuat administrasi dan manajemen di sekolah menjadi lebih baik.
Bahan-bahan tersusun sesuai proses pembuatan tempe.
Siswa menjelaskan proses pembuatan tempe kepada tim PELITA.
Siswa mendemonstrasikan kepada tim PELITA.
Kepala sekolah (kanan) berkata "masyarakat mendukung kegiatan sekolah".