Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Topik & Kegiatan

23 November 2021

Mengenal 3 Startup Indonesia yang terpilih pada JICA NINJA Accelerator

Program accelerator JICA NINJA ini bertujuan untuk mendorong kewirausahaan di negara-negara yang ekonominya sedang berkembang, dengan memberikan dukungan kepada para wirausahawan yang merefleksikan SDG ke dalam strategi bisnisnya. Program ini menyediakan field mentorship, akses pasar ke Jepang, serta kesempatan jejaring dengan startup-startup lainnya.

Lima belas startup dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Bangladesh, dan Thailand yang berhasil lolos tahap Selection Pitch Days. Di tiap negara terpilih 3 startup untuk mewakili negaranya masing-masing.

Pada artikel ini akan diperkenalkan tiga startup Indonesia yang berhasil terpilih mengikuti program ini.

Fishlog

Photo

Fishlog adalah startup B2B marketplace yang bergerak di sektor perikanan. Fishlog ingin memacu sektor perikanan Indonesia yang saat ini masih kurang terorganisir dengan menggunakan teknologi.

Indonesia sebagai produsen komoditas perikanan terbesar kedua di dunia saat ini masih banyak dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti halnya pasokan dan permintaan yang terfragmentasi ataupun lemahnya konektivitas fasilitas rantai dingin. Hal ini telah mengakibatkan setiap bulan hampir 40% volume ikan di Indonesia mengalami penyusutan bobot dan nilai. Berbekalkan pemahaman pasar seperti inilah Fishlog terinspirasi untuk menggabungkan pasar yang terfragmentasi dengan menghubungkan gudang beku di sisi pasokan dengan gudang beku di sisi permintaan. Dengan meningkatkan pemanfaatan para gudang beku ini memungkinkan terbentuknya kolobarasi yang dapat memastikan kestabilan rantai pasokan makanan laut.


Berbeda halnya dengan startup sejenis di industri yang sama, Fishlog memahami betul bahwa konektivitas fasilitas rantai dingin memainkan peran utama dalam menstabilkan pasar di sektor perikanan dan hal itu itulah mengapa saat ini mereka memfokuskan model bisnis mereka untuk membantu pelaku usaha gudang beku dalam memaksimalkan kapasitas operasional mereka. Dalam waktu dekat mereka berencana untuk mengikutsertakan petani ikan, pengolah ikan, distributor dan juga pedagang eceran ke dalam kerangka bisnis mereka untuk melengkapi ekosistem perikanan.

Plepah

Photo

Startup Indonesia kedua yang terpilih mengikuti JICA NINJA accelerator adalah Plepah. Plepah adalah startup yang mengembangkan wadah makanan ramah lingkungan yang dapat terurai dengan secara alami (biodegradable) berbahan dasar limbah agroindustri (agricultural waste). Saat ini produk yang telah dipasarkan oleh Plepah adalah piring dan kemasan makanan yang terbuat dari plepah pinang. Ke depannya, mereka memiliki rencana untuk mengembangkan produk-produk lain dari limbah agroidustri lainnya seperti sorgum, serat kelapa serta yang lainnya.


Dalam wawancara eksklusif dengan Almira Zulfikar, Co-founder sekaligus COO; dan Bintang Heru, CFO Plepah, mereka bercerita tentang perusahaan mereka yang terbilang cukup baru. Berdiri di Desember 2019, Plepah meluncurkan produk pertama mereka di Januari 2020, yaitu piring berbahan dasar plepah pinang. Ketika gelombang pertama pandemi COVID-19 mulai di Indonesia beberapa bulan setelahnya dan jumlah orderan makanan online naik, Plepah meluncurkan produk keduanya yaitu kemasan makanan berbahan dasar plepah pinang.

Plepah menerapkan micro manufacturing untuk skema produksinya, yaitu proses produksi dengan mendekatkan titik produksi ke sumber bahan dan mudah untuk diaplikasikan oleh petani skala kecil maupun komunitas yang terlibat dalam proses produksi. Dengan melakukan ini, Plepah berharap dapat meningkatkan sosial ekonomi para petani dan komunitasnya.

Dengan JICA NINJA accelerator, Plepah berharap mendapatkan pengalaman dan ilmu yang lebih banyak, khususnya mengenai cara menghadapi market untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi jaringan market internasional khususnya di Jepang.

Sampangan

Photo

Sampangan adalah salah satu dari tiga startup yang tepilih dalam JICA NINJA accelerator. Lini bisinis mereka ialah jasa pengolahan sampah. Menggunakan teknologi "Magic Box" yang dikembangkan oleh mereka, Sampangan berharap dapat menjadi solusi terhadap krisis pengolahan sampah di Indonesia.

Di Indonesia, pada umumnya sampah rumah tangga atau industri dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) atau ke insinerator untuk dibakar, tanpa sebelumnya melalui proses pemilahan. Sampangan berharap dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan teknologi "Magic Box" mereka. Teknologi "Magic Box" ini akan memproses seluruh sampah yang masuk ke dalam kotak tersebut menjadi beberapa jenis material yang nantinya dapat digunakan kembali. Teknologi ini juga memiliki rotary shaving machine yang dapat melakukan pemilahan sampah sebelum masuk ke proses berikutnya.

Dengan berpartisipasi dalam JICA NINJA accelator, Sampangan berharap dapat menambah pengetahuan dan mendapatkan wawasan baru, selain itu mereka juga berharap dapat mengembangkan bisnis mereka melalui prespektif yang baru.


Fishlog, Plepah, dan Sampangan bersama dua belas startup lainnya dari Malaysia, Filipina, Bangladesh dan Thailand akan mengikuti Demo Day pada 17 Januari dan 27 Januari 2022.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency