Topik & Kegiatan

Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia dimulai pada awal tahun 1992 di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Sejak itu, banyak kerja sama dan kolaborasi telah dilakukan. Indonesia merupakan salah satu negara pertama di dunia yang secara resmi memperkenalkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara nasional seiring dengan implementasi Keputusan Menteri Kesehatan No.284/Menkes/SK/III/2004. Buku tersebut telah berkembang dan diperbarui setiap 5 tahun dan Kementerian Kesehatan juga memastikan buku tersebut dapat diakses secara gratis di 34 provinsi. Keberhasilan pembangunan KIA di Indonesia juga menjadikan Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menjadi tuan rumah program berbagi ilmu (KSP) internasional bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri.

Pemerintah Indonesia (RI) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menyelenggarakan tiga belas kali pelatihan internasional untuk memperkuat implementasi buku KIA, mengundang 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika dengan 201 peserta sejak 2007. Program ini tidak hanya untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga bertujuan menciptakan berbagai tahap persiapan strategi masa depan untuk masalah spesifk tentang kesehatan ibu dan anak di berbagai negara.

Proyek kerjasama teknis "Proyek Peningkatan Kualitas Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Implementasi Buku KIA di Era Desentralisasi" di bawah JICA Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Luar Negeri , menyelenggarakan acara Knowledge Sharing Program (KSP) bertajuk "Peningkatan Kualitas Pelayanan Deteksi Dini Melalui Pemeriksaan Kesehatan Terpadu Ibu dan Anak Menggunakan Buku KIA". Ini merupakan KSP internasional ketiga dalam Buku KIA yang dilakukan secara daring. Acara yang diselenggarakan di Indonesia ini diikuti oleh tiga puluh dua (32) peserta internasional yang berasal dari Kamboja, Kenya, Laos, Madagaskar, Papua Nugini, Tajikistan, Timor Leste, Thailand, dan juga tiga peserta dari Indonesia tahun ini.

"Kami memiliki kepedulian yang sama tentang bagaimana kami dapat memperkuat keberlangsungan pengasuhan ibu dan anak serta menjamin mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak; Kami mempertimbangkan bagaimana kami dapat memastikan kualitas perawatan dalam deteksi dini semua masalah kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan Buku KIA. Program ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk berbagi pengalaman di antara negara-negara peserta. Kami berharap semua peserta akan mengeksplorasi cara untuk memperkuat deteksi dini dan intervensi dini terhadap masalah kesehatan kritis di Kesehatan Ibu dan Anak menggunakan Buku KIA dengan pertimbangan khusus untuk "tidak meninggalkan siapa pun" sebuah janji dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), kata Okamura Kenji, Senior Representative di Kantor JICA Indonesia dalam sambutannya.

Melalui KSP tiga hari ini, seluruh peserta bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait pemanfaatan Buku KIA tentang penyediaan dan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan terpadu sebagai layanan esensial untuk mendukung deteksi dini identifikasi masalah kesehatan ibu dan anak di berbagai negara. Para peserta sangat antusias untuk belajar dari negara lain dan kami telah melihat diskusi yang sangat aktif di antara para peserta sebelum acara dimulai.

Kemenkes, tepatnya Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat melalui Direktorat Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, dan JICA, saat ini sedang melakukan kegiatan rintisan Buku Pegangan Bayi Kecil (LBH) dan Pemeriksaan Kesehatan Anak Terpadu (ICHC). Proyek telah menyelesaikan survei dasar untuk kegiatan percontohan dan sekarang mempersiapkan survei akhir.

Melalui kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, JICA akan bersama-sama bergerak maju untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibu dan anak. Kegiatan KSP dapat dilihat di Official YouTube Channel Direktorat Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan: Knowledge Sharing Program (KSP) on Maternal and Child Health Handbook - YouTube (Bahasa Inggris) (external link)

dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D - Wakil Menteri, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Novianti - Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementrian Sekertariat Negara

Irvan Fachrizal - PLT Direktur Kerjasama Pembangunan Internasional, Kementrian Luar Negeri

Kenji Okamura, Senior Representative, Kantor Perwakilan JICA Indonesia

dr. Ni Made Diah PLD, MKM - PLT Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan

Tomoko Hattori - Tenaga Ahli JICA untuk Kesehatan Komunitas

Peserta Internasional dari 8 negara