Topik & Kegiatan

Jakarta, Maret 2023, JICA NGO Desk telah mengadakan serangkaian pelatihan peningkatan kapasitas dan penguatan organisasi lokal Indonesia yang terdiri dari tiga sesi. Sesi pertama membahas topik membangun kreativitas untuk mendorong inovasi dalam organisasi yang dilaksanakan pada 17 November 2022 dan diikuti oleh 30 peserta. Dalam kesempatan tersebut, para peserta diajak untuk "mengaktifkan kembali" potensi kreatifitas diri yang seringkali terlupakan, melalui tahapan-tahapan kehidupan sehari-hari yang mendasar, sederhana, dan familiar.

Webinar seri kedua dilaksanakan pada 17 - 20 Januari 2023, membahas topik penguatan soft skill untuk memimpin visi organisasi dan menciptakan dampak sosial. Sejumlah 30 peserta yang berasal dari 22 organisasi hadir untuk berdiskusi bersama tentang kemampuan kepemimpinan dan managerial mereka melalui berbagai keterampilan seperti coaching, mentoring, partnership, kolaborasi, juga teknik-teknik berkomunikasi hingga kemampuan active listening. Pada tanggal 14 - 17 Februari 2023, JICA NGO Desk mengadakan webinar seri ketiga dan yang terakhir di tahun fiskal 2022. Berjudul "Strategi Penggalangan Dana dan Mengukur & Mengkomunikasikan Dampak", sebanyak 25 organisasi hadir dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam penggalangan dana. Selama webinar, para peserta mengerjakan latihan simulasi berbasis kelompok untuk merancang kegiatan penggalangan dana untuk program hipotetis.

Seluruh rangkaian pelatihan online tersebut difasilitasi oleh Circle Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berkedudukan di Yogyakarta. Tidak hanya memfasilitasi narasumber ahli sesuai dengan topik yang dibahas, Circle Indonesia juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi secara interaktif dengan narasumber yang diundang; Ibu Shita Laksmi, Direktur Eksekutif Yayasan Tifa dan Ibu Siti Faridah, penanggung jawab Program Akar Rumput Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia.

Beberapa kesan dari partisipan webinar menyampaikan: ‘Training yang sangat bagus sekali. Tetap menarik meskipun dilakukan secara daring. Berharap training seperti ini lebih rutin diadakan dengan melibatkan lebih banyak institusi untuk kemungkinan kolaborasi, saling dukung dan saling terkoneksi satu sama lain yang lebih baik di masa mendatang.' Ibu Laras dari ‘Aisyiyah.

‘Materinya sangat menarik dan saya belajar banyak dari para pembicara dan rekan-rekan lain selama diskusi kelompok.' Jean dari Kopernik Indonesia.

‘Programnya sangat bermanfaat untuk kami pelaku usaha sosial (startup). Pelatihan yang diberikan bisa berkontribusi banyak dalam penyusunan proposal program kami. Pembicara dan materi terkait dengan Teori Perubahan juga kami harap bisa membantu untuk mengkomunikasikan dampak dengan lebih efektif.' Duhitta dari Terrawater Indonesia.

‘Pelatihan berjalan sangat menyenangkan, para peserta yang sudah memiliki pengalaman bersedia membagi pengalaman mereka, sehingga saya juga dapat belajar. Narasumber yang dihadirkan juga mempunyai kemampuan serta pengalaman yang sangat mumpuni dalam hal materi pelatihan. Yang perlu dipertimbangkan adalah diadakannya pelatihan offline agar kedekatan antar peserta dan narasumber dapat terjalin lebih akrab dan lebih "manusiawi" Pak Rinaldi, Radar Tangguh.

‘Saya merasa senang dapat mengikuti pelatihan JICA untuk memperdalam ilmu dan mempraktekkannya di Lembaga NGO kami. Saya sangat terkesan dengan "knowledge dan sharing" pengalaman dari beberapa peserta pelatihan, juga kemampuan peserta pelatihan dalam membuat presentasi Jamboard dan menyampaikannya dalam forum bersama. Demi sebuah "impact", pasca pelatihan, perlu adanya Refleksi dan Aksi. Refleksi artinya semua peserta merefleksikan dan mempelajari kembali semua yang telah dipelajari selama pelatihan. Lalu, mengambil tindakan (Aksi) berarti melakukan penerapan praktis dari apa yang telah mereka pelajari selama pelatihan. Julian Murcaningtyas dari YPAC.