Pelatihan Teknis Luar Negeri JICA "Cyber Defense Exercise" untuk Indonesia, Kamboja, dan Filipina

Jakarta (22 Januari 2025), mulai 20 Januari 2025, saat ini sedang diselenggarakan Pelatihan Teknis Luar Negeri JICA^*1 "Cyber Defense Exercise" di Jakarta, yang diikuti oleh peserta dari Indonesia, Kamboja, dan Filipina.

Dalam pelatihan ini, para peserta dibagi menjadi 2 (dua) grup, yaitu tim Merah/tim instruktur yang memiliki tugas latihan untuk menyerang sistem yang dibangun di ruang virtual menggunakan metode-metode yang biasa digunakan di dunia nyata. Grup kedua adalah tim Biru/tim peserta, yang mana grup ini memiliki tugas latihan untuk melindungi sistem. Melalui kombinasi latihan ini, peserta diharapkan mendapatkan keterampilan pertahanan sistem yang praktis. Pelatihan Tim Merah dirancang untuk melatih instruktur yang dapat merancang, membangun, dan mengimplementasikan latihan di kemudian hari di negara masing-masing. Sedangkan, pelatihan Tim Biru dirancang untuk memberikan pertahanan dari serangan siber yang dikembangkan oleh Tim Merah. Pelatihan ini dilakukan bekerja sama dengan kerja sama teknis JICA untuk keamanan siber^*2 untuk Indonesia, Kamboja, dan Filipina.

(1) Jadwal Latihan
Tim Merah : 20 Januari hingga 31 Januari 2025.
Tim Biru : 24 Februari hingga 27 Februari 2025 (khusus bagi Indonesia)
*Pelaksanaan untuk Kamboja dan Filipina dijadwalkan di bulan Maret.

(2) Tujuan
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keamanan sistem dan jaringan informasi di setiap negara dan wilayah dengan memperkuat langkah-langkah keamanan siber di Indonesia, Kamboja, dan Filipina. Khususnya, untuk merancang latihan pertahanan serangan siber dan melatih praktisi, memperkuat kemampuan teknis masing-masing negara, dan membangun sistem keamanan yang berkelanjutan.

(3) Anggota tim Merah terdiri dari 8 peserta dari Indonesia, 5 peserta dari Kamboja, dan 4 peserta dari Filipina. Yang mana, di ketiga negara ini sedang berlangsung kerja sama teknis JICA terkait keamanan siber.

(4) Dua skenario latihan yang akan dipraktekkan dalam pelatihan ini dengan skenario serangan siber.
- Skenario 1: Layanan web yang menjadi sasaran serangan siber dan kebocoran informasi database.
- Skenario 2: Serangan terhadap intranet perusahaan atau organisasi sehingga menyebabkan kebocoran informasi rahasia ke luar.

Saat ini masyarakat kita sangat bergantung pada teknologi digital, Tahun lalu, serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia mengganggu sistem imgirasi dan menyebabkan kegagalan sistem beberapa instansi pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, risiko serangan siber dan kebocoran informasi telah meningkat sebanding dengan semakin besar ketergantungan kita terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Serangan siber dapat memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan warga dan kegiatan ekonomi yang sangat besar, dan keamanan nasional juga terancam.

Ancaman dunia maya terus berubah dan sulit untuk mewujudkan dunia maya yang sepenuhnya aman. Untuk itu penting bagi setiap negara untuk meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan ketahanan dunia maya secara mandiri. Pada saat yang sama, dunia maya tidak dapat lagi dilindungi oleh upaya satu negara saja. Perlu untuk mewujudkan pembangunan yang stabil dari komunitas internasional dengan mempromosikan kerja sama antarnegara untuk membangun dunia maya yang bebas, adil, dan aman secara regional. Program Pelatihan Teknis Luar Negeri ini mendukung negara-negara mitra pembangunan untuk bersama-sama dalam mengatasi ancaman dunia maya dan mencapai kemandirian kolektif melalui pertukaran dan berbagi teknologi, pengetahuan, dan pengalaman bersama.