Peresmian Kerja sama Teknis untuk Mendukung Petani Padi Skala Kecil di Bali

Pada tanggal 10 Februari 2025, Universitas Waseda, sebuah institusi pendidikan Jepang bersama dengan mitra lokalnya, Universitas Dwijendra, meresmikan kerja sama teknis akar rumput JICA “Meningkatkan Pendapatan melalui Pembangunan Rantai Nilai Pangan Partisipatif di Indonesia” di Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

Peresmian ini dihadiri oleh Mayuko Adachi, Wakil Konsul Jenderal Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar serta Sachiko Takeda, Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia.

Saat ini, sektor pertanian di Indonesia menyumbang 27,52% dari total populasi pekerja di Indonesia (2022/Kementerian Pertanian). Namun di lain sisi, dua pertiga dari rumah tangga berpenghasilan rendah di Indonesia adalah mereka yang bekerja di sektor pertanian. Untuk itu, salah satu tantangan besar adalah untuk meningkatkan pendapatan para petani. Salah satu faktor penyebab utama mengapa pendapatan para petani masih sangat rendah adalah dikarenakan sistem distribusi serta pemasaran produk-produk pertanian yang belum berkembang baik. Dalam produksi beras, penguatan kapasitas organisasi kelompok tani, peningkatan teknologi penyimpanan padi, serta pengembangan jalur pemasaran yang stabil masih merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh para petani beras di Indonesia.

Program ini diusulkan oleh Universitas Waseda sebagai bagian dari program Kerja Sama Teknik Akar Rumput JICA dan telah dimulai sejak November 2024 untuk jangka waktu tiga tahun ke depan. Di Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali program ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas organisasi kelompok tani, meningkatkan pengetahuan dan teknologi pengendalian kualitas bagi petani padi, memastikan akses pasar bagi petani untuk menjual hasil panennya secara langsung, dan melakukan riset pasar guna mengembangkan peluang pemasaran baru. Melalui kegiatan ini, program ini diharapkan dapat memberdayakan petani padi kecil agar dapat berpartisipasi aktif dalam sistem rantai nilai pangan sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.

Acara peresmian ini juga dihadiri oleh lebih dari 200 orang, termasuk pemangku kepentingan dari Universitas Waseda, Universitas Dwijendra, serta perwakilan pemerintah daerah.

Adachi, Wakil Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, menyampaikan “Kami akan mendukung program ini melalui kolaborasi dengan Universitas Waseda, Universitas Dwijendra, dan para petani di Tegallalang. Sebagai negara agraris, Jepang memahami pentingnya sektor pertanian bagi Indonesia”.

Sementara itu, Takeda, Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia, menyatakan, “Kami sangat senang dapat menyaksikan upacara peresmian program ini. Kolaborasi antara Universitas Waseda, salah satu universitas terkemuka di Jepang dengan sejarah panjang, dengan Kabupaten Gianyar diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kecil.”

I Ketut Mudana, Asisten Pj. Bupati Gianyar, juga menambahkan, “Kami percaya bahwa program ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani. Dari pihak pemerintah, kami akan terus mendukung program ini.”

Rektor Universitas Dwijendra, Prof. Dr. Ir. Gede Sedana juga turut menyampaikan, “Kami menyambut baik program ini. Bali dikenal dengan tradisi pertaniannya dan pertanian merupakan pilar budaya masyarakat Bali. Ada potensi besar untuk mengembangkan kemasan beras Bali dengan nilai pasar yang lebih tinggi.”

Program Kerja Sama Teknik Akar Rumput JICA adalah program kerja sama internasional yang dilakukan oleh NGO/CSO Jepang, organisasi swasta, pemerintah daerah, atau universitas yang memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam pembangunan internasional. Program ini bertujuan untuk membantu warga negara berkembang dalam pembanguann ekonomi, sosial, dan rekonstruksi wilayah mereka. Seperti disebutkan diatas, program ini diusulkan oleh Universitas Waseda dan diadopsi oleh JICA, dan yang selanjutnya dengan dimulainya program sejak November 2024.