SUMITOMO FORESTRY: Membuka Era Baru Pengelolaan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah

Palangka Raya, Kalimantan Tengah – Sebuah langkah maju dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan tengah berlangsung di Kalimantan Tengah. Hari ini, 25 Juni 2025, SUMITOMO FORESTRY CO., LTD., bersama mitra strategisnya, Kementerian Kehutanan dan Universitas Palangka Raya, menggelar sesi pelaporan hasil Proof of Concept (PoC). Acara ini merupakan bagian dari inisiatif JICA-Biz yang bertajuk “SDGs Business Validation Survey for Consulting Service on Land Use Plan of Peatlands.” Sesi ini menjadi titik temu bagi beragam pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan Pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis, akademisi, organisasi non-pemerintah (LSM), hingga masyarakat setempat.

SUMITOMO FORESTRY, raksasa global di sektor kehutanan, produksi kayu, bahan bangunan, perumahan, dan pembangkit listrik biomassa, adalah implementer proyek ini. Dimulai sejak Mei 2024, proyek ini bekerja dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia. Inisiasi ini tak hanya menghadirkan pengetahuan mendalam tentang rencana Penggunaan Lahan yang berbasis survei lapangan, tetapi juga mengintegrasikan teknologi pengamatan terkini seperti satelit dan drone untuk meningkatkan efisiensi kerja. Visi besarnya adalah menyebarkan model ini ke negara-negara lain dengan hamparan lahan gambut luas dan ancaman kebakaran berulang. Proyek ini diharapkan mampu berkontribusi signifikan terhadap pencegahan kebakaran, pengurangan emisi CO2, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Lebih jauh lagi, proyek ini membuka potensi baru dalam kehutanan, pertanian, dan pengembangan kredit karbon, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang berarti bagi masyarakat.

Sesi pelaporan tersebut dihadiri oleh sekitar 70 pemangku kepentingan proyek yang beragam, dengan kontribusi penting dari beberapa tokoh kunci. Mewakili Rektor Universitas Palangka Raya, Dr. Natalina Asi, M.A., Wakil Rektor Bidang Akademik, menyampaikan pesan yang kuat, "Dengan keberadaan lahan gambut yang sangat luas, kami memahami bahwa Kalimantan Tengah memiliki kerentanan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan berkelanjutan yang bijaksana di mana dukungan dari seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan."

Senada dengan itu, Bapak Anshar, S.Hut., M.Si, Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, yang mewakili Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, turut berbagi pandangannya, "Pada tahun 2015, terjadi kebakaran hutan besar dengan dampak yang sangat merusak, tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga perekonomian masyarakat. Seiring berjalannya waktu, kini kejadian kebakaran hutan berkurang berkat kerja sama. Kami sangat menyambut baik ide proyek kolaborasi yang mendukung mitigasi perubahan iklim."

Bapak Sato Akira, Senior Representative JICA Indonesia, menyoroti fase "GOTONG ROYONG" yang diusung Indonesia. Beliau menyatakan, “Kami percaya bahwa proyek ini, di mana perusahaan-perusahaan Jepang dan para pemangku kepentingan Indonesia bergandengan tangan dan bekerja sama, akan menciptakan sebuah kreasi bersama yang baik antara Indonesia dan Jepang.”

Proyek JICA Biz (SDGs Business Supporting Surveys) sendiri memiliki target untuk menyediakan teknologi, pengetahuan, dan ide-ide inovatif berkualitas tinggi dari perusahaan-perusahaan Jepang. Tujuannya adalah membantu negara-negara mitra mengatasi masalah pembangunan melalui model bisnis yang berkelanjutan.

JICA terus berupaya menciptakan nilai bersama, memanfaatkan jaringan, hubungan kepercayaan, dan pengetahuan mendalam yang telah dibangunnya bersama pemerintah negara-negara berkembang melalui Bantuan Pembangunan Resmi (ODA).

NIWA Kenji
TEL: +62-21-5795-2112
E-mail: Niwa.Kenji3@jica.go.jp