JICA Dukung Program Makanan Bergizi Gratis Indonesia Melalui Pelaksanaan Pelatihan Program Makan Sekolah di Jepang
2025.06.16
Japan International Cooperation Agency (JICA) menyelenggarakan program pelatihan sistem makan sekolah Jepang peserta dari Indonesia pada 26 Mei hingga 6 Juni 2025 di Prefektur Aichi dan Shizuoka, Jepang. Peserta pelatihan ini terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah yang terlibat dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, Badan Gizi Nasional, yang mengirim perwakilannya dari departemen pengawasan, dan juga perwakilan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Para peserta pelatihan secara aktif mengamati dan belajar langsung dari berbagai fasilitas terkiat operasional makan siang sekolah, sanitasi, dan pengolahan limbah makanan.
Demi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk "membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif." Untuk mendukung tujuan ini, diluncurkan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Januari 2025, yang secara bertahap akan diperluas untuk melayani sekitar 80 juta penerima manfaat, termasuk wanita hamil, balita, dan anak sekolah dari PAUD hingga SMA, termasuk madrasah dan pesantren.
Program pelatihan ini sudah memasuki tahun kedua dari kerja sama yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas operasional program berskala besar ini, juga meningkatkan gizi anak-anak berbekal dari keahlian teknis dan pengetahuan Jepang dalam mengelola makan siang sekolah dan shokuiku (pendidikan makanan dan gizi). Tahun ini, pelatihan berfokus pada tiga tema utama: manajemen kebersihan, pengurangan limbah makanan, dan shokuiku.
Untuk tema manajemen kebersihan, yang menjadi fokus khusus pelatihan ini, terutama dikarenakan terjadinya insiden keracunan makanan yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan program MBG di Indonesia, yaitu cara untuk menjaga higienitas makanan dalam menyiapkan makanan dalam skala besar. Terkait dengan tema ini, para peserta mendapatkan materi mengenai keamanan pangan dalam pengelolaan makanan dalam jumlah besar oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang. Selain itu, para peserta juga diajak mengunjungi langsung fasilitas dapur yang digunakan, yang dimana para peserta dapat mengamati pola alur kerja staf dapur serta pengelolaan dalam menjaga kehigienitisan makanan.
Untuk tema pengelolaan limbah makanan, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang memberikan materi mengenai strategi meminimalisir limbah makanan dalam makanan sekolah. Selain itu, peserta diajak mengunjungi operasi back-of-house di perusahaan ritel besar untuk mempelajari pendekatan praktis untuk pemisahan sampah dan manajemen inventaris.
Untuk tema yang terakhir, yaitu shokuiku, para peserta diajak mengunjungi sebuah sekolah dasar di Prefektur Shizuoka. Disana, para peserta diajak untuk terlibat langsung dalam shokuiku dengan duduk dan makan bersama siswa sekolah dasar untuk mengamati bagaimana kebiasaan makan sehat yang dipupuk sejak dini. Selain itu, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang memberikan materi pelatihan mengenai metode monitoring dan evaluasi shokuiku, pemanfaatan materi pendidikan, dan integrasi shokuiku untuk anak remaja dengan program kesehatan sekolah.
Peserta berkomentar bahwa mereka "Kagum dengan manajemen kebersihan yang diterapkan untuk menjaga kesehatan anak-anak" dan juga “Melihat bagaimana makan siang di sekolah memiliki makna lebih bagi anak-anak di Jepang”. Pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan gizi bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
■Mengenai pelatihan ini
Kawamoto Hanako (Ms.)
TEL: +62-21-5795-2112 (ex.312)
E-mail:Kawamoto.Hanako2@jica.go.jp
■Mengenai JICA Indonesia secara umum
Putri Siahaan
TEL: +62-21-5795-2112 (ex.222)
E-mail:PutriSiahaan.IN@jica.go.jp
scroll