JICA dan Kemenkes RI Menyelenggarakan Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Jepang di Osaka

2025.07.11

Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) bekerja sama dengan Direktorat Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), menyelenggarakan Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Jepang pada hari Selasa, 24 Juni 2025, di Grand Prince Osaka Bay Hotel. Acara ini diadakan bersamaan dengan "Minggu Kesehatan dan Kesejahteraan" dari World Expo 2025 dan Japan Health 2025, menjadikannya forum penting untuk membuka kesempatan bagi Perusahaan Jepang untuk memasuki pasar layanan kesehatan di Indonesia.

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia merupakan salah satu pasar layanan kesehatan yang sedang berkembang pesat di Asia. Pemerintah Indonesia secara aktif memperluas cakupan asuransi kesehatan universal dan modernisasi infrastruktur kesehatan, khususnya dengan menjalin kerjasama yang kuat dengan perusahaan Jepang dalam bidang precision medicine, juga pembentukan infrastruktur untuk Uji Klinis Multi-Regional (MCRT), pengembangan system produksi lokal untuk bahan baku farmasi, vaksin, dan perangkat medis, serta pemanfaatan teknologi kesehatan digital.

Forum ini, didukung Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) di Osaka, International Finance Corporation (IFC), dan Japan External Trade Organization (JETRO), memfasilitasi pertukaran proposal dan diskusi akan berbagai potensi kerjasama. Hal ini termasuk dukungan untuk memperkenalkan teknologi medis mutakhir Jepang ke Indonesia melalui transfer teknologi, penelitian kolaborasi, dan pengembangan solusi kesehatan inovatif oleh lembaga penelitian dan perusahaan di kedua negara, kerjasama produksi lokal sebagai fondasi manufaktur farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, serta kemitraan penjualan menggunakan jaringan distribusi lokal.

Dr. Jeffri Ardiyanto, Direktur Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Indonesia, yang memimpin Diskusi Panel Strategic Pathways for Indonesia-Japan Collaboration in Pharmaceutical and Medical Device sector, menyampaikan bahwa "Demi mendorong investasi asing dan meningkatkan layanan medis di Indonesia, pemerintah menawarkan beberapa insentif. Termasuk di dalamnya adalah keringanan pajak untuk kegiatan penelitian dan pengembangan produk, pembebasan tarif impor, pendanaan pemerintah untuk R&D, dan dukungan dari sisi regulasi seperti percepatan izin obat dan fasilitasi uji klinis di sektor farmasi dan alat kesehatan. Melalui langkah-langkah ini, kami bermaksud untuk semakin memperkuat hubungan kerjasama kami dengan perusahaan Jepang."

Sasaki Masahiro, JICA Advisor for Enhancing Pharmaceutical and Medical Devices Enhancement, juga berkomentar, "Indonesia adalah negara yang secara strategis menguntungkan untuk berkolaborasi dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan. Semoga dunia farmasi dan alat kesehatan di Jepang lebih memperhatikan dan proaktif dalam berkolaborasi dengan Indonesia."

Forum ini memainkan peran penting dalam mendukung percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan, serta penguatan kerja sama Indonesia-Jepang di sektor kesehatan.

Suasana Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Jepang.

Suasana Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Jepang.

(kiri) Yoshida Tomoya, Senior Deputy Director General, and Group Director for Health 2; (kanan) Rizka Andalusia , Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Mengenai kegiatan ini
Kawamoto Hanako (Ms.)
TEL: +62-21-5795-2112 (ex.312)
E-mail:Kawamoto.Hanako2@jica.go.jp

Mengenai JICA Indonesia secara umum
Putri Siahaan
TEL: +62-21-5795-2112 (ex.222)
E-mail:PutriSiahaan.IN@jica.go.jp

\SNSでシェア!/(現地語)

  • X (Twitter)
  • linkedIn
トピックス一覧(現地語)