Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Project News

2013-02-11

Evaluasi Bersama Paruh Waktu PRIMA Kesehatan Fase 2

Evaluasi Bersama Paruh Waktu PRIMA Kesehatan Fase 2 oleh JICA dan Pemerintah Indonesia telah dilaksanakan dari tanggal 11 Februari s/d 8 Maret 2013. Evaluasi Bersama Paruh Waktu ini bertujuan untuk menganalisa hasil yang telah dicapai selama ini, membuat rekomendasi dan usulan perbaikan untuk dilaksanakan selama sisa waktu Proyek, agar tujuan Proyek dapat terlaksana.

Adapun tim evaluasi ini terdiri atas tim dari pihak Jepang antara lain: Mr. Shinichi Tanaka (Senior Representative, JICA Indonesia Office); Dr. Makoto Inaba (Program Manager for Regional Development, JICA Indonesia Office); Ms. Keiko Osaki (Senior Advisor, JICA); Ms. Tomoko Enoki (Project Formulation Advisor, JICA Indonesia Office) dan Ms. Ida Gosal (Program Officer, JICA Indonesia Office); serta Ms. Naomi Imani (Consultant, Global Link Management Co.,Ltd.). Sedangkan dari pihak Indonesia antara lain : drg. Rarit Gempari, MARS (Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat, Puspromkes,Kemenkes RI); dr. Marti Rahayu Diah Kusuma (Staf Teknis Sub-Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI) ; Ir. Diah Indrajati, M.Sc, (Direktur Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, Ditjen PMD,Kemendagri RI); Rustin Hermina, SH, MP. (Kepala Seksi Kesejahteraan Keluarga,Ditjen PMD, Kemendagri RI); Drs. A. Irawan Bintang, MT.(Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kelembagaan,Bappeda Prov.Sulsel); M. Ilyas,SH.(Plt. Kepala Seksi Pengembangan SDM,Bappeda Prov. Sulsel); dr. A. Mappatoba, DTAS, MBA(Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Dinkes Prov.Sulsel); Drs. Haryamin, Apt. M. Kes (Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Prov.Sulsel); Ir. Musran A. Muchsin, M.Si (Kepala Sub-Bidang Program, BPMPDK Prov. Sulsel).

Evaluasi Bersama Paruh Waktu ini dirancang untuk memverifikasi aspek-aspek yang tercantum dalam Project Design Matrix (PDM) dan Plan of Operations (PO) berdasarkan: 1.Pencapaian Proyek berdasarkan indikator-indikator dalam PDM; 2. Proses implementasi dan 3. Lima kriteria evaluasi yaitu Relevansi, Keefektifan, Efisiensi, Dampak dan Keberlanjutan berdasarkan "New JICA Guidelines for Project Evaluation, June 2010.

Pelaksanaan evaluasi ini dimulai dengan pengumpulan data & wawancara kepada Pemerintahan Pusat (Kemenkes, Kemendagri dan Bappenas) pada tanggal 11-12 Februtifanari 2013 di Jakarta. Pengumpulan data di kabupaten, dimulai dari Kabupaten Bulukumba: 14 – 18 Februari 2013; Kabupaten Wajo: 19 – 21 Februari 2013; dan Kabupaten Barru : 22 – 25 Februari 2013. Di Kabupaten, Tim Evaluasi berdiskusi dengan Kepala-Kepala Dinas/Badan ,Tim Kabupaten, Koordinator Kabupaten, Fasilitator Lapangan, Kepala Desa dan Sekretaris Desa serta observasi kegiatan Kelompok Kerja. Sedangkan, pengumpulan data & wawancara dengan mitra kerja Pemerintah Provinsi (Dinkes, Bappeda dan BPMPDK) dilaksanakan pada tanggal 27-28 Februari 2013.

Adapun kesimpulan hasil dari evaluasi bersama paruh waktu ini yakni bahwa Proyek telah berupaya untuk merealisasikan hasil yang diharapkan seperti tertera dalam PDM. Berkat rasa kepemilikan yang kuat dari para Counterpart Indonesia, kegiatan perencanaan kesehatan dasar preventif dan promotif partisipatoris yang berpusat pada masyarakat dan memanfaatkan APBDesa (termasuk ADD) telah terlaksana di sebagian besar desa/kelurahan pada tiga kabupaten target. Di sisi lain, Tim Evaluasi Paruh Waktu menemukan kendala, yakni indikator yang tercantum dalam PDM versi 1 kurang memadai untuk mengukur tingkat kapasitas yang dikembangkan karena sebagian besar indikator tersebut lebih berorientasi pada proses. Hal ini menyebabkan capaian proyek sulit dinilai berdasarkan indikator-indikator yang tertera dalam PDM. Meski terdapat sejumlah kendala yang terkait dengan indikator, perubahan-perubahan positif terlihat dalam pelaksanaan siklus kegiatan PHCI pada setiap tingkatan. Siklus kegiatan PHCI saat ini secara luas mulai diserap dan dilaksanakan oleh masyarakat dengan dorongan dan dukungan teknis dari institusi pemerintah dan staf Proyek. Selain itu, mekanisme ini tidak hanya menarik bagi pihak-pihak yang terlibat dalam sektor kesehatan, tetapi juga menarik bagi mereka yang bekerja di sektor lainnya, khususnya dari sisi pemberdayaan masyarakatnya. Metodologi yang diterapkan dalam Proyek ini sederhana, tetapi sangat sejalan dengan sistem perencanaan pemerintah, Musrenbang. Dari segi administrasi keuangan, metode "PRIMA-K" juga dapat berkontribusi terhadap penggunaan anggaran reguler secara demokratis.

Terkait dari kesimpulan hasil evaluasi tersebut, ada beberapa poin rekomendasi yang dibuat untuk membantu Proyek mencapai Tujuan Proyek, yakni "mekanisme Peningkatan Kesehatan Masyarakat dimana masyarakat dan pemerintah bekerjasama terbentuk dan dioperasikan di kabupaten target." Sebagai prioritas rekomendasinya adalah perumusan tentang exit strategi, Proyek disarankan untuk memperjelas dan menganalisis tugas-tugas yang saat ini dijalankan oleh Tim Proyek JICA di tingkat masyarakat, kecamatan, kabupaten dan provinsi guna mengetahui tugas-tugas penting yang perlu dilanjutkan bahkan setelah Proyek berakhir dan menyusun strategi untuk menginternalisasikan tugas-tugas tersebut dalam pemerintahan daerah dan/atau masyarakat. Rekomendasi tersebut akan didiskusikan dan disahkan pada Rapat JCC(Joint Coordinating Committee) dan Steering Committee ke-3.

Photo

Photo


Photo

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency