Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2010-10-31

Daerah Referensi LS di Pulau Jawa : Pelatihan Fasilitator MGMP ke-7

PhotoSiswa di Pasuruan membuat rangkaian sambil tersenyum

Pelatihan Fasilitator MGMP Ke-7 diselenggarakan di Kabupaten Sumedang, Bantul, dan Pasuruan pada bulan Oktober 2010. Kali ini, salah satu Ahli JICA, Pak Suzuki, mantan guru IPA, menjadi guru model selama 2 hari, dan para fasilitator melakukan refleksi setelah mengobservasi kelasnya. Dengan mengamati kelas Pak Suzuki, Tim Ahli JICA ingin para fasilitator belajar bagaimana ia merencanakan pembelajaran satu bab utuh, bagaimana ia merancang setiap tatap muka di dalam bab tersebut, dan bagaimana ia mengajar di dalam kelas karena Tim Ahli JICA, berdasarkan monitoring rutin, melihat bahwa banyak guru-guru Indonesia mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran satu bab dan tiap tatap muka di dalamnya.

Topik pelajaran pada open class hari itu adalah "mekanisme rangkaian seri dan paralel", pelajaran yang dianggap sulit diajarkan oleh kebanyakan guru di Indonesia. Pak Suzuki mulai mengunjungi sekolah seminggu sebelum pelatihan dimulai, dan membuat perencanaan untuk Bab "Arus Listrik" bersama-sama dengan guru IPA sekolah itu sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Sebagai contoh, apa yang harus diulas dan dikonfirmasikan dalam pelajaran pertama, sampai sejauh mana siswa perlu bereksplorasi di pertemuan ke dua berdasarkan apa yang mereka pelajari di pertemuan pertama, dan apa yang menjadi sasaran di pembelajaran ke tiga. Konsep perencanaan bab ini dijelaskan oleh Pak Suzuki saat pelatihan. Ini adalah konsep baru bagi kebanyakan guru-guru Indonesia yang sebelumnya tidak pernah membuat perencanaan untuk satu bab secara utuh, karena mereka menganggap setiap tatap muka sebagai hal yang terpisah-pisah, tidak memikirkan keseluruhan bab sebagai akumulasi dari setiap tatap muka.

Pada Open Class Pak Suzuki, semua siswa benar-benar menikmati membuat cerita mereka sendiri sesuai dengan apa yang mereka temukan di dalam penelitian. Walaupun tingkat kemampuan siswa beragam seperti pada kelas di Indonesia pada umumnya, tidak hanya siswa yang pintar tapi siswa yang kurang pintar juga mengikuti kegiatan kelompok dan mampu membuat rangkaian. Semua siswa mampu memahami perbedaan mekanisme rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Kemampuan mengobservasi di antara para fasilitator juga bervariasi. Mereka yang belum memahami inti dari pembelajaran Pak Suzuki, ketika refleksi, hanya mampu menunjukkan fakta bahwa ada beberapa kelompok yang angka pengukuran untuk tegangan dan kuat arus listriknya tidak tepat 3 V atau 250 mA. Sebaliknya, fasilitator yang memperhatikan bahwa siswa mampu menjelaskan mekanisme rangkaian dengan kata-kata mereka sendiri berdasarkan dengan hasil percobaannya takjub dengan pembelajaran Pak Suzuki dan menemukan banyak poin penting yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran mereka sehari-hari. Di dalam refleksi, mereka membahas kenapa siswa mampu memahami konsep rangkaian dan membuat cerita mereka sendiri untuk menjelaskan konsep tanpa memerlukan lembar kerja (LKS) yang menjelaskan banyak hal secara rinci. Mereka juga memperhatikan bagaimana Pak Suzuki bertindak efektif dan penuh perhatian kepada tiap kelompok selama kegiatan kelompok nerlangsung, dan bagaimana ia memanfaatkan siswa yang pintar untuk membantu siswa yang lebih lambat. Para fasilitator tertarik dan terpana ketika mengetahui bahwa siswa bisa mendapat motivasi belajar jika difasilitasi dengan benar oleh guru dengan cara melihat secara langsung kelas Pak Suzuki bersama siswa-siswi Indonesia, bukan dari video atau mengajar untuk siswa Jepang.

PhotoSiswa di Sumedang berdiri dan hanyut dalam percobaannya

PhotoSetiap siswa menulis cerita mereka sendiri tentang mekanisme rangkaian. Tidak ada siswa yang berhenti menulis atau mencontek.


PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency