Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2012-04-23

Konferensi Lesson Study Bersama Mr. Masaaki Sato di tiga universitas referensi

PhotoMr. Masaaki Sato menyampaikan presentasi di UPI, Bandung.

Sebagai kegiatan pertama di tahun ke 4 program Peningkatan Kualitas SMP/MTs (PELITA), Tim PELITA bekerja sama dengan tiga universitas yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kegiatan konferensi video bersama Mr. Masaaki Sato.

Konferensi dimulai dengan presentasi dari Mr. Atsushi Tsukui, salah satu Tim Ahli PELITA-JICA. Beliau mempresentasikan tentang bagaimana narasumber dari pihak luar untuk melakukan intervensi terhadap pembaruan sekolah. Dalam penjelasannya, Pak Tsukui juga menekankan bahwa LS bukan hanya dilaksanakan pada hari dan waktu khusus saja. LS merupakan sebuah upaya untuk kepala sekolah atau pengawas dalam mengubah kebudayaan sekolah melalui modifikasi ekologi dan peraturan-peraturan sekolah untuk peningkatan mutu pembelajaran.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan konferensi bersama Mr. Masaaki Sato. Beliau memperlihatkan perbandingan design pembelajaran di tiga negara yakni Indonesia, Jepang dan USA. Beliau menjelaskan bahwa di USA, design pembelajaran terpusat kepada pengembangan kurikulum daripada meyakinkan para siswa untuk lebih paham. Guru memiliki waktu yang banyak untuk memberi instruksi daripada anak-anak melakukan diskusi. Sedangkan di Jepang, lebih ditekankan kepada membangun kolegalits guru dengan berkolaborasi dalam menciptakan rencana pembelajaran, dan anak-anak memiliki waktu yang banyak untuk berdiskusi. Sementara di Indonesia, design pembelajaran lebih mirip dengan pola di USA. Namun yang masih kurang dengan pola di USA adalah para guru cenderung tidak mempertimbangkan dengan seksama bagaimana membuat sebuah design yang dapat dimengerti dengan baik oleh siswa, dan mempersiapkan cara alternatif ketika para siswa sulit untuk mengerti.

Presentasi diakhiri dengan pemutaran scene pembelajaran di Jepang. Dalam video tersebut para peserta mempelajari bagaimana membuat para siswa yang kurang bisa menjadi setara dengan anak yang bisa diwaktu yang sama. "Lesson Study bukan kegiatan berkelompok. Kegiatan kelompok itu merupakan alat untuk membantu siswa yang kurang bisa menjadi bisa, bagaimana siswa yang tidak bisa dapat belajar dengan baik dengan dibantu dengan siswa yang bisa. Hal tersebut dapat dijalankan sehingga komunikasi siswa dapat terjalin dengan baik untuk memperoleh kompetensi." kata Mr. Masaaki Sato.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency