Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2012-08-29

Pelatihan Fasilitator di Minahasa Utara

Pelatihan fasilitator yang terkahir kali di Minahasa Utara ini diawali dengan peninjauan buku karya Masaaki Sato dengan judul "Dialog dan Kolaborasi di Sekolah Menengah Pertama: Praktek Learning Community" pada hari pertama (28 Agustus 2012). Ada begitu banyak hal yang dipelajari, diketahui dan disadari oleh para peserta berkat penjelasan mengenai isi buku ini.

Seorang guru berkata bahwa sekarang dia sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru berkat penjelasan Masaaki Sato tentang kisah domba yang tersesat. Seorang guru harus benar-benar memperhatikan pembelajaran semua siswa. Tidak boleh ada satu siswa pun yang luput dari perhatian.

Salah seorang peserta berkata bahwa ia sangat terkesan dengan penjelasan Bapak Masaaki Sato. Beliau tidak hanya memberikan pengetahuan tentang proses dan strategi dalam belajar dan mengajar, tetapi pada saat yang sama juga memberikan filosofi hidup, bahwa manusia diciptakan untuk saling menolong. Tugas panggilan guru adalah menolong siswa dengan cara menyediakan pengetahuan dan bekal untuk masa depan mereka.

Dalam pelatihan fasilitator ini, terungkap bahwa semua peserta masih mengharapkan dukungan dan bantuan dari tim ahli JICA dalam melaksanakan Lesson Study Berbasis MGMP.

Pesan dari Masaaki Sato: "Jangan biarkan satu pun siswa tertinggal dalam pembelajaran. Setiap siswa harus belajar. Ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan."

Pada hari kedua pelatihan fasilitator ini (29 Agustus 2012), para peserta pelatihan diajak untuk menjadi siswa. Maksudnya, para guru bertindak sebagai murid-murid dalam satu kelas Fisika dan mengikuti pelajaran Ryo Suzuki tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung.

Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya guru-guru dapat menyelami, mengikuti dan mengerti apa yang dimaksudkan oleh tim ahli JICA tentang pembelajaran yang bermakna bagi para siswa. Pelajaran disampaikan dengan sangat jelas dan menarik, sehingga tampak nyata bahwa guru-guru peserta pelatihan fasilitator ini benar-benar menjadi siswa dan belajar dengan baik dan menyenangkan.

Setelah pelajaran berhasil dilaksanakan, sesi berikutnya adalah mengajak para peserta untuk kembali berpikir sebagai seorang guru. Setelah mereka mencoba sendiri, apakah mereka ingin siswa-siswanya seperti itu? Kalau ingin seperti itu, rancangan pelajaran seperti apa yang harus dibuat supaya siswa-siswa dapat belajar seperti tadi: dengan jelas dan menyenangkan?

Pengalaman ini mungkin adalah kali pertama untuk sebagian besar peserta dalam menyelami apa yang dipikirkan siswa dalam belajar dan mencoba menuangkannya dalam suatu rancangan pembelajaran. Banyak guru menemui kendala, tetapi mereka menyadari bahwa inilah proses yang benar dan lebih baik dibandingkan dengan cara-cara lama yang biasa mereka lakukan. Tetapi mereka pula sadar bahwa sangat sulit untuk mengubah cara-cara lama mereka itu.

Meskipun demikian, beberapa guru sangat termotivasi dan ingin meniru cara Ryo Suzuki serta hal-hal yang mereka sudah dapatkan dari pelatihan hari kedua ini. Mereka berkeinginan untuk menyebarkan hal ini untuk teman-teman guru di sekolah mereka.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency