Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Berita Proyek

2012-09-12

Berbagi di LSBS Forum

Kegiatan LSBS Forum diselenggarakan pada tanggal 10-12 September 2012, di Hotel Millenium, Jakarta. Dihadiri oleh 120 peserta yang terdiri perwakilan dari Dinas Pendidikan, Universitas, Kepala Sekolah serta guru-guru sekolah LSBS dan anggota Lesson Study Club (LSc) dari Sumedang, Bantul, Pasuruan, Padang, Banjarbaru dan Minahasa Utara. Ketua Tim PELITA-JICA, Mr. Koji Sato menjelaskan bahwa tujuan dari forum ini adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman pelaksanaan Lesson Study di daerah saling belajar untuk menggali strategi keberlanjutan Lesson Study di Indonesia. Forum ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu Mr. Masatsugu Murase dan Prof. Masaaki Sato. Forum ini juga membahas 4 topik penting yang disajikan oleh Tim Ahli JICA : 1. Mr. Ryo Suzuki membahas tentang pengembangan bahan ajar; 2. Mr. Atsushi Tsukui memaparkan teknik video shooting; 3. Mr. Massaki Sato mendiskusikan peran kepala sekolah LSBS; dan 4. Mrs. Naomi Takasawa membahas strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan LSBS.

Mr. Masatsugu Murase menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi praktis Lesson Study di Indonesia adalah merancang pelajaran. Beliau menawarkan gagasan Authentic Learning sebagai landasan untuk mengembangkan kegiatan belajar siswa yang bermakna. Karena dikembangkan dari kajian tentang Authentic Assessment dan Situated Learning dimana keduanya berorientasi kepada pengembangan tugas belajar siswa yang bermakna dan kontekstual. Beliau menegaskan bahwa makna dari pelajaran yang kontekstual bukan berarti berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, melainkan lebih kepada konteks dari substansi materi yang diajarkan. Beliau berharap guru dapat memikirkan hubungan antara konteks, konten dan bentuk tugas yang melibatkan proses berpikir dan bekerjasama siswa.

Mr. Masaaki Sato memaparkan impiannya tentang berkembangnya pola pembelajaran kolaboratif dimana anak-anak dapat belajar bersama teman-temannya dengan nyaman. Beliau kemudian berbagi tentang masih banyaknya siswa Indonesia yang kurang terfasilitasi belajarnya berdasarkan data PISA OECD. Dikarenakan pola pola belajarnya bersifat satu arah. Beliau mengajak peserta untuk berubah menuju pola pembelajaran dialogis dimana siswa dapat saling bekerjasama dalam konteks Collaborative Learning dan Reciprocal Learning. Inti dari dialog itu adalah siswa belajar saling mendengarkan. Berangkat dari gagasan ini, beliau menjabarkan makna dari Professional Learning Community terutama dari kegiatan saling berbagi pengalaman (case method) dan mengajak guru agar selalu menyimak, yaitu mendengarkan dengan telinga, melihat dengan mata dan merasakan dengan hati, sehingga guru dapat meningkat kemampuan improvisasi pedagogisnya.

Mr. Koji Sato menjelaskan karakteristik LSc dimana didasarkan pada kesukarelaan dan keinginan kuat guru untuk belajar melalui Lesson Study. Salah satunya adalah mengesampingkan formalitas dan birokratisasi serta lebih memfokuskan pada mempelajari pembelajaran siswa. Namu kegiatan seperti LSc tidak berarti mengecilkan peran MGMP dan LSBS, tetapi mensinergikan proses belajar formal dan informal guru melalui Lesson Study.

Di hari kedua, para peserta mendiskusikan beberapa video pembelajaran. Diskusi ini dipandu oleh dosen dari UPI, UNY dan UM serta menghadirkan guru model yang ditayangkan kelasnya di video. Tujuannya untuk mempelajari bagaimana para peserta dapat menciptakan situasi berbagi cerita di antara mereka. Di hari ketiga, para anggota LSc berbagi pengalaman melalui analisis kasus video pembelajaran listrik dinamis yang dilakukan oleh Mr. Ryo Suzuki di Imogiri Bantul.

Perwakilan dari universitas memaparkan tentang Asosiasi Lesson Study Indonesia (ALSI). ALSI ini didasari oleh kekhawatiran tentang keberlanjutan dan kesalahpahaman tentang pemaknaan Lesson Study dan diharapkan dapat menjadi motor penggerak penyebarluasan dan penjaminan mutu Lesson Study di Indonesia serta menjadi wahana saling belajar yang setara antara guru, dosen dan pemangku kebijakan.

Dalam penutupan, Mr. Koji Sato menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan saling berbagi belajar peserta. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemangku kebijakan, dukungan teknis universitas serta kerjasama diantara guru dan sekolah dalam memelihara keberlangsungan Lesson Study dan mewujudkan mimpi pendidikan yang lebih baik di Indonesia di masa depan.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency