Japan International Cooperation Agency
Share
  • 日本語
  • English
  • Français
  • Espanol
  • Home
  • About JICA
  • News & Features
  • Countries & Regions
  • Our Work
  • Publications
  • Investor Relations

Topik & Kegiatan

4 Juni 2021

Sesi Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan JICA secara daring melalui JICA KCCP dan JPP tentang Ibu dan Anak

Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan acara daring untuk mendukung Program Kemitraan JICA (JPP) "Proyek Peningkatan Status Kesehatan Perempuan melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan" di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Acara ini bertujuan untuk menghubungkan orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan ibu dan anak untuk ibu atau perempuan pada umumnya di berbagai proyek yang didanai JICA dan berbagi pengalaman, pembelajaran, dan pengetahuan mereka.

PhotoIr. Petrus Kasihiw, MT – Bupati Teluk Bintuni

JPP ini merupakan kerjasama antara Universitas Gunma dengan RSUD Teluk Bintuni yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah ibu yang memahami anemia dan gizi sehingga permasalahan terkait anemia dapat teratasi di daerah binaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, JPP ini sudah mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan status anemia perempuan. Kegiatan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, yang mendukung perempuan sasaran di wilayah tersebut, juga sedang berlangsung untuk mendukung pelaksanaan rencana aksi.

Pada tanggal 4 Juni, JICA membagikan informasi pelatihan Knowledge Co-Creation Program (KCCP) yang dibawakan oleh Bapak HISAO Ando, Project Formulation Advisor. Tiga alumni KCCP JICA terkait isu ibu dan anak, dari tingkat regional dan nasional diundang sebagai pembicara. Pembicara pertama dari KCCP Peningkatan Gizi Ibu dan Anak, sedangkan pembicara lainnya dari KCCP Peningkatan Kesehatan Ibu dan KCCP Kesinambungan Asuhan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak (MNCH) dan Kesehatan Semesta (UHC). 3 alumni KCCP telah terlibat dalam program nasional dan regional di bawah kerjasama teknis JICA yang disebut "Proyek Peningkatan Kualitas Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Implementasi Buku KIA di Era Desentralisasi".

Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi 1 difokuskan pada berbagi pelatihan dan kegiatan dengan seluruh peserta dan audiens serta memungkinkan terjadinya berbagi pengetahuan dan pengalaman antara tenaga kesehatan yang terlibat dalam JPP dan peserta pelatihan JICA KCCP terkait dengan topik masing-masing dalam pelatihan. Sesi ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk menerima umpan balik atau wawasan tentang tindakan para peserta dari profesional kesehatan lain dan pakar di jaringan pemerintah dan JICA. Sementara itu, sesi tertutup ke-2 diadakan untuk mendorong diskusi yang bebas dan interaktif antar peserta.

Dalam sambutan pembukaannya, Mr. TANAKA Tsutomu, Senior Representative Kantor JICA Indonesia, mengenang sejarah panjang kerjasama bilateral antara Jepang dan Indonesia di bidang kesehatan masyarakat, khususnya dalam isu ibu dan anak dengan Buku Pegangan Ibu dan Anak sejak tahun 1990-an. Ia menekankan pentingnya acara ini sebagai bagian untuk mendukung Pemerintah Indonesia. Di satu sisi, Bapak Petrus Kasihiw, Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, juga turut serta menyampaikan sambutannya. Ia menekankan bahwa inisiatif ini merupakan kesempatan besar untuk bertukar wawasan dan bekerja sama dalam mengatasi anemia sebagai salah satu masalah kesehatan nasional dan global. Pada akhir tahun 2025, Teluk Bintuni dan Manimeri menargetkan penurunan angka kejadian anemia dari 32,97% menjadi 10%.


PhotoYuni Zahraini, SKM, MKM – Kementerian Kesehatan, Subdit Penanggulangan Masalah Gizi

Yuni Zahraini, SKM, MKM, Subdirektorat Penanggulangan Masalah Gizi - Kementerian Kesehatan, menjelaskan pengalamannya mengikuti KCCP dan membuat rencana kegiatan terkait upaya peningkatan asupan gizi balita di Indonesia dengan pangan lokal yang akan dimulai Agustus 2021 di 16 kabupaten di Indonesia. Dia menyoroti intervensi pendidikan gizi, tidak hanya untuk menyebarkan informasi, tetapi juga termasuk demonstrasi cara memasak yang melibatkan ibu dan anggota keluarga lainnya. Strategi ini diadaptasi dari shokuiku, cara Jepang, dan juga dari peserta KCCP dari negara lain.


Photodr. Wahyu Setianingsih, M.Kes. (Epid) – Central Java Provincial Health Office

dr. Wahyu Setianingsih, M.Kes. (Epid) dan dr. Wahyu Amri Fauzi, MPH dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat masing-masing fokus pada aksi dan implementasi buku panduan bayi kecil serta buku panduan ibu dan anak di lapangan. Kedua pembicara berbagi pengalaman di lapangan dan sepakat bahwa ada banyak aktor yang terlibat dalam penggunaan buku pegangan, terutama yang berpengaruh seperti keluarga dan kader.

Tim Penanggulangan Anemia (TimPA) dibawah Program JPP memperkenalkan GEMATURI (Gerakan Melawan Anemia di Bintuni dan Manimeri). TimPA juga menyampaikan temuannya tentang faktor penyebab Anemia di Bintuni dan Manimeri. Selain itu, mereka juga memaparkan 7 kegiatan sebagai rencana aksi mereka untuk mengurangi anemia di kedua wilayah dan berbagi kemajuannya. GEMATURI juga melibatkan pemangku kepentingan lainnya dalam penyusunan rencana aksi dan membuka kerjasama dengan Puskesmas Bintuni dan Manimeri.

Usai pemaparan, acara berlanjut ke sesi diskusi dan tanya jawab. Banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta kepada setiap pemateri. Penasihat Senior JICA, Keiko Osaki serta Ahli JICA, Yoko Masaki, dan Dwi Octa Amalia, Perwakilan Kementerian Kesehatan bergabung secara daring untuk memberikan masukan dan komentar atas rencana aksi yang disampaikan oleh para eks peserta KCCP.

Sesi 2 diisi dengan diskusi aktif antara anggota GEMATURI (Gerakan Melawan Anemia di Bintuni dan Manimeri) dengan para eks peserta KCCP yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan rencana aksi, tantangan, dan cara mengatasi masalah yang dihadapi di lapangan. Acara ini sukses melibatkan lebih dari 40 orang yang bergabung secara daring dari Jepang dan seluruh Indonesia serta tatap muka dari Manokwari, Papua Barat.

JICA mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti sesi pada hari itu. Persahabatan dan jaringan yang dikembangkan melalui KCCP adalah salah satu aset terbesar kami. JICA senang untuk terus mendukung berbagi pengetahuan melalui KCCP dan kegiatan usai program.

PAGE TOP

Copyright © Japan International Cooperation Agency