Topik & Kegiatan

Kondisi Danau Limboto, yang terletak di Kabupaten Gorontalo, saat ini telah mengalami degradasi yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Pemerintah Pusat telah menetapkan Danau Limboto sebagai danau prioritas penyelamatan, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2021. Gubernur Gorontalo juga telah membentuk Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 313/28/X/2022. Tim Penyelamatan yang diketuai oleh Sekretaris Daerah ini bertanggung jawab atas keseluruhan strategi Penyelamatan Danau Limboto, dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan.

Kondisi Terkini Danau Limboto. Kiri: Perumahan illegal menutupi outlet danau. Kanan: Eceng Gondok di outlet danau, menurunkan kualitas dan ekosistem air danau.

Pada hari Selasa, 14 Maret 2023, Tim Penyelamatan Danau Limboto mengadakan Kick-Off Meeting sebagai wujudpercepatan komitmen penyelamatan Danau Limboto. Rapat dipimpin oleh Sofian Ibrahim selaku Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Gorontalo dan Wakil Ketua Tim Penyelamatan. Sambutan pembukaan diberikan oleh Sekretaris Daerah, Syukril J. Botutihe, dan Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia, Yasui Takehiro. Dalam pertemuan ini, JICA memfasilitasi pertukaran pendapat dari Tim Penyelamatan dengan para ahli, bekerja sama dengan International Lake Environment Committee (ILEC).

Situasi Kick-Off Meeting Penyelamatan Danau Limboto

Sofian membuka pertemuan dengan melaporkan kondisi dan permasalahan terkini di Danau Limboto. Syukril selaku Ketua Tim Penyelamat menyampaikan bahwa Danau Limboto memiliki nilai sejarah yang istimewa, dan memiliki posisi yang strategis bagi masyarakat Gorontalo, oleh karena itu tingkat penyusutannya harus lebih ditekan lagi. Dalam sambutannya, Bapak Yasui juga menyoroti bahwa kondisi Danau Limboto saat ini cukup kompleks, oleh karena itu keterlibatan dan kerjasama pihak terkait sangat diperlukan untuk menyelamatkan danau tersebut.

Peserta dari Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Balai Wilayah Sungai Sulawesi Gorontalo II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan instansi pemerintah provinsi terkait mempresentasikan kondisi Danau Limboto saat ini, masalah-masalah yang sedang dihadapi,serta berbagai upayapenyelamatan yang sedang berlangsung dan dapat dilakukan.

Kiri: Yasui menghadiri Kick-Off Meeting secara online dan memberikan sambutan
Kanan: Perwakilan dan Ketua Rapat. dari kiri ke kanan: Fujiwara (Kantor JICA Indonesia), Syukril J. Botutihe (Pj Sekda Provinsi Gorontalo dan Ketua Tim Penyelamatan Danau Limboto), Sofian Ibrahim (Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo dan Wakil Ketua Tim Penyelamatan Danau Limboto)

Selain itu, dari pihak Jepang, tim ILEC yang dipimpin oleh Ichiki sebagai Penasihat Teknis juga memberikan beberapa masukandan komentar ahli tentang kondisi saat ini dan potensi upaya penyelamatan Danau Limboto ke depannya. ILEC mengapresiasi upaya yang dilakukan Tim Penyelamatan saat ini, di mana arahnyadianggap sudah cukup tepat. Perlu diketahui bahwa isu dan permasalahan di Danau Limboto memiliki kondisi yang kompleks untuk ditangani, sehingga tentunya membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasilnya. Ditekankan juga bahwa upaya tersebut harus melibatkan masyarakat sekitar, karena masyarakat yang berada setiap hari di area DAS, dan merupakan bagian penting dari upaya penyelamatan. Upaya yang disarankan untuk melibatkan masyarakat antara lain: penyediaan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat, konsultasi dan penjelasan rencana penyelamatan, serta presentasi secara visual untuk dapat memperlihatkan kondisi Danau Limboto yang nantinya berhasil dipulihkan.

Kedepannya, ILEC juga berkomitmen untuk menyebarkan isu Danau Limboto secara luas untuk mendapatkan wawasan yang lebih beragam dari organisasi terkait. Selain itu, seperti yang dijelaskan oleh Yasui, JICA juga akan ikut serta dalam upaya penyelamatan, bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Tim Penyelamatan.